PSSI Tidak Abaikan Liga dan Pembinaan Usia Muda
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menepis anggapan bahwa dirinya mengabaikan kompetisi sepak bola dalam negeri dan pembinaan usia muda hanya fokus pada timnas. Ia menegaskan bahwa fokus pada tim nasional tidak berarti semua tanggung jawab lain yang menjadi kewajibannya di bawah Statuta PSSI tidak dilaksanakan.
Statuta PSSI jelas menyatakan bahwa liga berada di bawah naungan PSSI. Namun, liga memiliki operator sendiri yang bergerak secara independen. Komisaris utama dari operator liga saat ini, yaitu I.League, adalah Wakil Ketua Umum PSSI Zainuddin Amali. Selain itu, terdapat juga komisaris perwakilan klub serta komisaris independen.
Erick menjelaskan bahwa sekarang ada General Manager (GM) dari Jepang di Liga. Hal ini bagian dari upaya PSSI untuk mendorong profesionalisme di Liga. Menurutnya, jika PSSI lepas tangan dari Liga, hal tersebut tidak akan terjadi. Contohnya, adanya VAR, mungkin tidak akan terjadi kalau PSSI tidak turun tangan.
Penerapan VAR di Berbagai Liga
Erick memberikan contoh penerapan VAR tidak hanya di Liga 1 (sekarang BRI Super League), tetapi juga di Liga 2 (Pegadaian Championship). Bahkan, jumlah wasit asing mulai meningkat, meskipun dibatasi hanya sekitar 30 persen.
“Kalau 100 persen wasit asing, kapan lagi wasit Indonesia? Makanya di Liga 2 pelatih-pelatih hanya orang Indonesia. Lalu ada strata pemain U23 di Liga 1 dan Liga 2 yang U21. Ini bagian kita menjalankan statuta,” ujarnya.
Namun, Erick kembali menegaskan bahwa fokus utamanya sebagai ketua umum PSSI sejak awal adalah membangun tim nasional agar naik kelas. PSSI memiliki target peningkatan ranking Indonesia dan waktu saat timnas bisa menembus Piala Dunia.
“Tapi bukan berarti liga dan pembinaan kita lepas tangan, itu bagian ekosistem yang kita bangun,” ujarnya.
Turnamen Sepak Bola Putri Kembali Bergulir
Erick mengambil contoh tentang Piala Pertiwi. Setelah pandemi, turnamen ini berhenti. Baru dua tahun belakangan ini, Pertiwi Cup kembali digelar. Ia mengucapkan terima kasih kepada sponsor swasta yang mendukung kegiatan ini. PSSI memberi keluasaan kepada sektor swasta untuk bersinergi dengan mereka. Ekosistem seperti ini disebutnya tengah dibangun oleh PSSI.
“Kalau ditanya di seluruh dunia, fokus utamanya federasi ya memang tim nasional gitu. Tapi tetap pengawasan ada untuk Liga dan pembinaan ya? Ada,” ujar Erick.
Formula Sendiri untuk Sepak Bola Indonesia
Erick menyatakan bahwa sebagai orang Indonesia, kita punya formula membangun sepak bola sendiri. Tidak bisa harus seperti Belanda atau Amerika. PSSI harus mencari keseimbangan yang cocok untuk negara kita. Inilah yang, menurut Erick, coba sedang dibangunnya.
Sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini menjelaskan alasan tak datang ke pembukaan BRI Super League 2025/2026. Erick menyatakan, ini bukan pertanda berikutnya ia mengabaikan liga. Sebab, ia tengah menjalani safari bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah di Semarang untuk membahas penyelenggaraan Liga 3 dan Liga 4.
“Ya, kita bagi tugas. Kan PSSI itu juga banyak profil, ada wakil ketua umum, sekjen, dan ada Exco. Apalagi Pak ZA (Zainuddin Amali) sendiri itu kan komisaris utama Liga. Pak Menpora datang saya apresiasi. Kemarin juga waktu AFF Pak Menpora juga kita undang datang. Kan nggak apa-apa. PSSI ini kan milik bersama, bukan milik Erick Thohir. Saya ini cuma ditugasin sesuai dengan kesepakatan dan pemilihan stakeholder untuk memperbaiki sepak bola Indonesia,” kata dia.
Tidak Antiliga, Tapi Fokus pada Tupoksi
Erick meminta publik tidak terjebak dengan pola pikir yang menganggapnya sebagai antiliga. “Saya dorong Liga sesuai dengan tupoksi saya. Tapi kalau tiap hari datang nonton Liga, ya nggak bisa juga lah. Ketua federasi di dunia nonton Liga terus? Saya nonton Liga di TV,” jelasnya.
Ia mengaku sangat ingin nonton Liga Championship yang musim ini baru pertama kali menggunakan VAR. Ia mendengar hiruk-pikuk Liga 2 sangat menarik.
“Saya mendingan ngeliat Liga 2. Kalau Liga 1 sekarang saya rasa sudah cukup baik. Match fixing kita lawan, kalau ada kita sikat. Berarti 30 persen lagi akan digunakan wasit asing untuk Liga Indonesia,” kata dia.