Persiapan Timnas Indonesia Menghadapi Kualifikasi Piala Dunia 2026
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan bahwa pertandingan tim nasional (timnas) Indonesia melawan Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Selasa (9/9), bukan sekadar laga uji coba biasa. Baginya, pertandingan ini adalah simulasi nyata yang akan dihadapi oleh Garuda dalam ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Indonesia baru saja membuka FIFA Match Day September dengan kemenangan telak 6-0 atas Taiwan pada Jumat lalu. Meski tampil dominan, Erick menilai laga tersebut belum sepenuhnya mencerminkan atmosfer yang akan dihadapi oleh timnas di babak berikutnya. Ia mengatakan bahwa Lebanon berasal dari Timur Tengah, sama seperti Arab Saudi dan Irak yang akan menjadi lawan timnas di ronde empat. Oleh karena itu, pertandingan ini penting sebagai simulasi melawan gaya bermain tim-tim Arab.
Di fase keempat nanti, Indonesia tergabung di Grup B bersama dua raksasa Asia, yaitu Arab Saudi dan Irak. Laga perdana akan berlangsung di Jeddah pada 9 Oktober menghadapi Arab Saudi, sebelum bertemu Irak tiga hari kemudian di tempat netral. Hanya dua tim terbaik dari grup ini yang berhak lolos otomatis ke Piala Dunia 2026. Karena itu, persiapan matang mutlak diperlukan. “Kita harus belajar dari simulasi ini agar lebih siap menghadapi tekanan lawan sesungguhnya bulan depan,” kata Erick.
Sebelumnya, Indonesia sejatinya dijadwalkan melawan Kuwait untuk uji coba pertama. Namun, karena Kuwait mendadak mengundurkan diri, PSSI mengalihkan lawan ke Taiwan. Hasilnya memang meyakinkan, tetapi simulasi gaya bermain Timur Tengah baru benar-benar diuji saat jumpa Lebanon.
Pelatih Patrick Kluivert pun tampaknya sejalan dengan visi Erick. Arsitek asal Belanda itu berencana tetap menggunakan formasi 4-2-3-1, yang sukses menampilkan permainan agresif dan terstruktur kala membantai Taiwan. “Melawan Lebanon saya tidak ingin mengubah sistem, hanya menyempurnakan eksekusinya. Masih ada detail yang harus diperbaiki, tetapi saya puas dengan cara pemain menjalankan instruksi,” ujar Kluivert.
Nama-nama seperti Jordi Amat, Rizky Ridho, Yakob Sayuri, dan Shayne Pattynama kembali akan jadi tumpuan di lini belakang. Kluivert berharap soliditas ini bisa mengimbangi gaya bermain Lebanon yang dikenal cepat dan lugas.
Dengan dukungan penuh publik Surabaya, laga melawan Lebanon diprediksi berlangsung sengit. Garuda diharapkan tak hanya mengejar kemenangan, tapi juga mengasah mental serta strategi untuk misi besar: membawa Indonesia terus melaju mendekati panggung Piala Dunia 2026.
Strategi dan Persiapan yang Matang
Untuk memastikan kesiapan tim, beberapa hal penting dilakukan. Pertama, evaluasi performa dari laga sebelumnya. Meskipun kemenangan atas Taiwan cukup meyakinkan, namun Erick dan pelatih Patrick Kluivert menilai bahwa laga melawan Lebanon akan menjadi ujian sebenarnya. Mereka memperhatikan bagaimana pemain mampu menyesuaikan diri dengan gaya bermain tim-tim dari Timur Tengah.
Selanjutnya, peningkatan kualitas permainan secara keseluruhan. Formasi 4-2-3-1 yang digunakan selama laga melawan Taiwan akan tetap dipertahankan, tetapi fokus pada eksekusi yang lebih sempurna. Kluivert menilai bahwa meskipun ada detail yang perlu diperbaiki, para pemain telah menunjukkan kepatuhan terhadap instruksi yang diberikan.
Pemain-pemain kunci seperti Jordi Amat dan Rizky Ridho akan menjadi tulang punggung lini belakang. Keberadaan mereka diharapkan mampu memberikan stabilitas dan ketenangan bagi tim. Sementara itu, para pemain lini depan seperti Yakob Sayuri dan Shayne Pattynama akan berusaha memberikan kontribusi maksimal dalam serangan.
Harapan untuk Masa Depan
Laga melawan Lebanon menjadi langkah penting dalam persiapan timnas Indonesia menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dengan dukungan penuh dari publik Surabaya, Garuda memiliki kesempatan untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya. Selain kemenangan, laga ini juga menjadi kesempatan untuk mengasah mental dan strategi yang diperlukan untuk menghadapi tantangan yang lebih berat.
Kemajuan yang dicapai oleh timnas Indonesia dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan bahwa mereka semakin siap menghadapi kompetisi tingkat dunia. Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari masyarakat, harapan besar dapat diwujudkan untuk membawa Indonesia meraih mimpi besar di ajang Piala Dunia 2026.







