Erik ten Hag Kecewa Berat Man United Gagal Kalahkan Galatasaray

OLAHRAGA113 Dilihat

InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Manchester United, Erik ten Hag kecewa berat setelah timnya gagal mengalahkan Galatasaray di matchday kelima Liga Champions (30/11/23). Ten Hag menyoroti pertahanan tim yang bisa kebobolan dua gol saat sedang unggul 3-1.

Setan Merah butuh kemenangan untuk menjaga asa mereka lolos ke babak 16 besar. Namun mereka malah imbang 3-3 dan itu membuat mereka tetap berada di posisi terakhir Grup A.

TEAMtalk

Padahal mereka sempat unggul 3-1, namun mereka kebobolan dua gol, salah satunya karena blunder Andre Onana. Ten Hag kecewa berat akan hal ini.

“Kami menang dan kemudian kehilangan (poin). Kami seharusnya meraih tiga poin, tentu saja. Itu juga (yang terjadi) di lebih banyak pertandingan: di kandang melawan Galatasaray, tandang di Kopenhagen, kami bermain sangat bagus,” katanya seperti dilansir InfoMalangRaya dari laman resmi klub.

“Saya pernah melakukannya untuk memberikan pujian besar kepada tim tetapi, pada saat yang sama, saya harus mengkritik tim dan kami: sebagai staf pelatih dan saya, sebagai manajer.

“Kami tidak bertahan dengan cukup baik. Kami memimpin 3-1 dan Anda tidak mampu menanggung kesalahan yang kami buat, karena itulah yang membuat perbedaan.”

Erik ten Hag: Kami Harus Belajar dari Hal Ini

Eurosport

Hasil ini membuat United harus mengalahkan Bayern Munich di laga terakhir dan berharap laga Kobenhavn vs Galatasaray berakhir imbang. Ten Hag mengatakan bahwa tim harus belajar dari kekalahan ini.

“Saya pikir setiap gol punya ceritanya masing-masing. Yang pertama adalah momen transisi, ketika Anda berbicara tentang pelepasan cepat, kami tidak memblokir bagian tengah,” katanya.

“Yang kedua adalah tendangan bebas, tendangan bebas yang tidak perlu, tapi kemudian kami punya untuk mempertahankan tendangan bebas dengan lebih baik dan kemudian tendangan ketiga, kami sangat bagus dan terorganisir tetapi kami terpeleset dan kami berada di area yang overload.

“Jadi itu tidak akan pernah terjadi, kesalahan-kesalahan ini tidak boleh terjadi. Di Liga Champions, Anda dihukum karenanya, jadi Anda harus belajar darinya.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *