InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Manchester United, Erik ten Hag mengungkapkan alasan timnya bisa comeback mengalahkan Brentford 2-1 (19/20/24). Ten Hag merasa gol Brentford “tidak adil” dan itu jadi pelecut timnya pada babak kedua.
Brentford mencetak gol pada pengujung babak pertama lewat sepak pojok yang ditanduk oleh Ethan Pinnock. Saat gol terjadi, United terpaksa harus bermain dengan 10 pemain karena wasit meminta Matthijs de Ligt untuk membersihkan darah di kepalanya hasil benturan pada Kevin Schade sebelumnya.
Lalu pada babak kedua, United justru tampil apik dan membalikkan keadaan lewat Alejandro Garnacho dan Rasmus Hojlund. Ten Hag mengatakan timnya bersemangat setelah merasa kebobolan dengan cara yang tidak adil.
“Kami tidak tahu mengapa wasit mengeluarkan salah satu pemain kami di saat kritis dari lapangan,” katanya seperti dilansir Football5Star dari Bein Sports.
“Itu darah kering, itu pernah terjadi sebelumnya. Kemudian di saat kritis di tendangan sudut bagi mereka, yang merupakan kekuatan mereka, mereka (wasit) mengeluarkan salah satu penyundul terbaik kami dan Brentford diuntungkan olehnya.
“Saya pikir bagi semua orang itu adalah pertandingan yang menyenangkan. Terutama dengan cara terjadinya, ketika Anda kebobolan gol yang tidak adil. Di babak kedua, kami menunjukkan bahwa kami bersatu, kami menunjukkan tekad dan kami mencetak dua gol indah.
“Semua orang marah. Kami menganggapnya sebagai pelecut. Kami menunjukkan dengan awal yang cepat di babak kedua bahwa kami ingin memperbaiki keadaan dan kami melakukannya dengan dua gol indah.”
Thomas Frank Tak Sepakat dengan Erik Ten Hag
Pelatih Brentford, Thomas Frank tak sepakat dengan Ten Hag. Menurutnya wasit melakukan pekerjaannya dengan baik.
“Sejujurnya, saya pikir wasit beri keputusan baik. Jika Manchester United mengambil tendangan sudut dan kami mengeluarkan Nathan Collins karena dia berdarah, mereka pasti ingin mengambil tendangan sudut,” ujar Frank.