InfoMalangRaya, Indonesia – Pelatih Manchester United, Erik ten Hag kembali menegaskan bahwa tak ada masalah di ruang ganti tim. Hal ini dia ungkapkan pasca pihak klub melarang empat media masuk ke dalam konferensi pers Ten Hag.
United melarang empat media menghadiri konferensi pers Ten Hag bukan karena merilis berita yang tidak benar, namun karena merilis berita tanpa menghubungi pihak klub terlebih dahulu. Empat media itu adalah Manchester Evening News, Sky Sports, Mirror dan ESPN.
Keempat media itu memberitakan bahwa ada beberapa pemain United yang tidak senang dengan cara berlatih Ten Hag dan cara pelatih asal Belanda itu menangani Jadon Sancho. Ten Hag berbicara soal ini.
“Mereka (empat media itu) harus mendatangi kami terlebih dahulu dan tidak pergi ke belakang kami, mencetak artikel yang tidak benar,” ujar Ten Hag seperti dilansir InfoMalangRaya dari laman resmi klub.
“Saya pikir kami memiliki hubungan lain dan mereka harus memberikan hal itu kepada kami terlebih dahulu dan kami (bisa) melakukan diskusi dan perdebatan yang normal dan profesional tentang masalah ini.
“Tidak (ada masalah di ruang ganti). Tentu saja, di setiap tim, selalu ada pemain yang bermain lebih sedikit dan merasa tidak senang, tapi itu tidak berbeda dengan biasanya. Anda memerlukan itu dan mereka harus menunggu kesempatannya dan mereka bisa kembali ke tim. Tapi tidak, tidak ada masalah.”
Erik ten Hag: Kami Bukan Robot
Dalam tiga laga terakhir yang dimainkan dalam waktu seminggu, Man United tampil bagus melawan Everton, inkonsisten melawan Galatasaray, dan sangat buruk melawan Newcastle. Erik Ten Hag menegaskan bahwa timnya bukan robot.
“Jadi kami bukan robot. Jika Anda memainkan tiga pertandingan dalam enam hari, pertandingan yang sulit, pada akhirnya kelelahan bisa menjadi masalah. Itu tidak bisa menjadi alasan tapi itu ada. Melawan Galatasaray, melawan Everton, kami bermain sangat bagus ,” ucapnya.
“Melawan Newcastle, kami tidak senang dengan penampilan kami dan kami yang pertama mengatakannya. Para pemain adalah yang pertama, dan sangat kritis sehingga mereka mengakuinya. Kami tahu dan kami harus melakukan yang lebih baik dari ini.”