Infomalangraya.com – Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) dini hari tadi (14/10) tidak mengubah status gunung tersebut. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa Gunung Marapi masih berstatus level II atau waspada. Namun, masyarakat diminta untuk terus mengikuti anjuran petugas dan pemerintah.
”Saat ini, Gunung Marapi masih ditetapkan pada Status Level II (Waspada). Tingkat ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan aktivitas di atas batas normal, yang teramati melalui gejala visual dan atau instrumental seperti meningkatnya aktivitas seismik dan munculnya kejadian vulkanik,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.
Berdasar informasi yang diterima oleh BNPB, Abdul Muhari menyampaikan bahwa pada status waspada atau level II diperkirakan erupsi besar tidak akan terjadi dalam jangka waktu dekat. Hanya saja, potensi bahaya lokal seperti ancaman gas beracun di sekitar pusat erupsi tetap ada.
”Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi larangan memasuki zona berbahaya yang telah ditetapkan, seperti radius tertentu dari kawah,” jelasnya.
Abdul Muhari meminta agar masyarakat, pendaki, dan wisatawan Gunung Marapi tidak masuk atau beraktivitas dalam radius 3 kilometer dari pusat aktivitas, yakni di Kawah Verbeek. Masyarakat di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Marapi juga diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir lahar, terutama saat hujan turun.
”Masyarakat juga diingatkan tidak menyebarkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta terus mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat seperti BPBD dan PVMBG,” jelasnya.
BNPB memastikan bahwa sejumlah pemerintah daerah seperti Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam terus berkoordinasi dengan Badan Geologi dan BNPB untuk mendapatkan arahan dan dukungan terkait penanganan dampak bencana erupsi gunung api.
Sebelumnya, Gunung Marapi erupsi sekitar pukul 03.52 WIB dini hari tadi. Merujuk catatan instrumen yang dirilis oleh PVMBG, erupsi itu terekam dengan amplitudo maksimum 30,4 milimeter dan durasi sekitar 1 menit 11 detik. Abu vulkanik pasca erupsi terdistribusi ke arah timur laut dan sebagian teramati jatuh di wilayah Batu Palano.