Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    1 6 - Info Malang Raya

    Cover Harian IMR – Jumat, 10 Oktober 2025

    10 Oktober 2025
    2 6 - Info Malang Raya

    Cover Harian IMR – Jumat, 10 Oktober 2025

    10 Oktober 2025
    3 3 - Info Malang Raya

    Cover Harian IMR – Jumat, 10 Oktober 2025

    10 Oktober 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Cover Harian IMR – Jumat, 10 Oktober 2025
    • Cover Harian IMR – Jumat, 10 Oktober 2025
    • Cover Harian IMR – Jumat, 10 Oktober 2025
    • Cover Harian IMR – Jumat, 10 Oktober 2025
    • Ombudsman RI Tindaklanjuti Laporan Warga Atas Rencana Pembangunan di Kawasan Ahmad Yani Kota Malang
    • Puluhan Kepala Desa di Gresik Curhat Soal Kamtibmas pada Kapolres
    • Halim: Pilih Pemimpin Berpengalaman – MalangVoice
    • Usulan Prioritas Bagi Haji Muda Perlu Data dan Pertimbangan Demografis
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - RAGAM - Fakta Bersejarah Jalur Gumitir Jember, Tempat Pembuangan Mayat PKI
    RAGAM

    Fakta Bersejarah Jalur Gumitir Jember, Tempat Pembuangan Mayat PKI

    By admin28 Agustus 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1LdtnW - Info Malang Raya

    Jalur Legendaris Gumitir Jember, Tempat yang Penuh Sejarah dan Misteri

    Jalur Gumitir di Jember, Jawa Timur, memiliki sejarah yang sangat panjang dan penuh misteri. Dulu, jalur ini hanya berupa jalan setapak yang digunakan oleh para penunggang kuda atau orang-orang yang berjalan kaki. Namun, seiring waktu, jalur ini menjadi salah satu tempat yang sangat terkenal dengan fakta-fakta menyeramkan.

    Salah satu fakta paling menonjol adalah bahwa jalur ini pernah digunakan sebagai tempat pembuangan mayat bagi orang-orang yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1965. Saat itu, daerah Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Jember, serta sekitarnya mengalami masa yang sangat mencekam. Pal kuning dan jurang-jurang yang kini ditanami kopi menjadi kuburan massal bagi korban pembantaian.

    Sejarawan asal Jember, RZ Hakim, menjelaskan bahwa jalur darat yang menghubungkan Jember dan Banyuwangi awalnya hanya berupa jalan setapak tanah. Hanya bisa dilintasi oleh penunggang kuda atau orang yang berjalan kaki. Perjalanan tersebut tidak mudah karena kondisi jalannya yang sempit dan berliku.

    Pada masa sebelum adanya rel kereta api, pengiriman hasil bumi dari ujung timur Jawa harus melewati jalur pantura Banyuwangi-Situbondo. Transportasi tradisional seperti cikar masih sering digunakan. Rencana pembangunan jalur kereta api yang membelah Gunung Gumitir dari Kalisat, Jember, menuju Banyuwangi direncanakan oleh Hindia Belanda setelah jalur Kalisat ke Panarukan, Situbondo, diresmikan pada 1897.

    Jalur kereta api yang melewati Gunung Gumitir selesai dibangun pada tahun 1904. Bersamaan dengan itu, jalur darat mulai dirancang. Jalan mulai dibangun dan diperlebar menggunakan material tanah yang dipadatkan tanpa penerangan jalan. Hindia Belanda membuat desain jalur berkelok lengkap dengan saluran irigasinya yang bisa menuju areal perkebunan.

    Sejak tahun 1910, jalur darat itu siap dilalui. Sejak saat itu, jalur ini mulai digunakan sebagai lalu lintas jalan nasional. Tahun 1920 ada bukti foto perbaikan jalur Gumitir, kemungkinan akibat longsoran tanah. Sejak dulu, tanah longsor memang sering terjadi di gunung purba itu.

    Dibutuhkan jenis pohon-pohon besar untuk ditanam kembali sebagai naungan pohon-pohon perdu seperti kopi, dan sebagai pondasi alami. Jember dikenal sebagai daerah perkebunan. Ekspansi perkebunan memengaruhi pembukaan jalur Gumitir. Masa awal kemunculan perusahaan perkebunan swasta di Jember seperti NV. Landbouw Maatschappij Soekowono pada 1856 dan Landbouw Maatschappij Oud Djember (LMOD) pada 1859 hingga lahirnya perkebunan lain setelahnya.

    Secara tak langsung, ekspansi perkebunan memberikan pengaruh luar biasa untuk perkembangan infrastruktur. Perkebunan-perkebunan Jember melebarkan sayapnya hingga ke wilayah Besuki sampai Banyuwangi melalui jalur darat. Berkembangnya Jember juga mengangkat kota-kota di sekitarnya.

    Setelah Hindia Belanda membangun jalan melewati Gunung Gumitir, jalur ini menjadi akses distribusi hasil pertanian termasuk perkebunan. Menurut cerita tutur, di sepanjang Gunung Gumitir, tepatnya di jurang-jurang yang kini ditanami kopi, dipakai untuk pembuangan mayat orang-orang yang dianggap terafiliasi dengan PKI pada 1965.

    Antara tahun 2003 sampai 2005, masyarakat ramai menanam kopi di jurang-jurang dan lereng sepanjang Gumitir. Padahal, dahulunya, Gumitir dipenuhi vegetasi pohon yang bahkan lebih rindang dari saat ini. Sejak awal penanaman kopi rakyat, perlu ditertibkan karena akar tanaman kopi tidak mampu menahan tanah.

    Ketika longsor, kopi akan membawa banyak tanah. Tanah yang terus bergerak membuat jalur tak rata, miring, sering rusak, sehingga kerap mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Berdasarkan ilmu geologi, Gunung Gumitir rapuh dan tidak sekuat saat ia aktif pada masa dulu.

    Tidak heran jika tanah longsor sering terjadi di jalur Gumitir, Jember. Perbaikan berkali-kali hanya sebagai cara untuk membuatnya bertahan lebih kuat menopang arus lalu lintas kendaraan. Seperti pereservasi yang saat ini tengah dilakukan di Km 233+500 atau yang lebih dikenal Tikungan Mbah Singo. Pemasangan cor atau bored pile akhirnya menjadi penyangga tanah Gumitir, pengganti akar-akar pohon yang banyak digantikan tanaman kopi.

    Jumlah Pembaca: 16

    Budaya jalan Sejarah
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    1760047209 ESA Power of Play 2025 skills - Info Malang Raya

    Laporan Power of Play dari ESA memberikan gambaran mengenai para gamer dunia

    10 Oktober 2025
    1759971610 54f03360 a3c8 11f0 b2bb 18028b7d84ae - Info Malang Raya

    Penawaran dapur Prime Day terbaik termasuk Panci Instan favorit kami, blender, dan lainnya, hemat hingga 50 persen sebelum obral berakhir

    9 Oktober 2025
    1759899607 21 967242 1257050 banner hpwebsite final - Info Malang Raya

    Demensia dan Musik untuk Mengakses Memori | Siniar

    8 Oktober 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20253
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20249
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20242
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202440
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.