InfoMalangRaya, Indonesia – Timnas U-22 Indonesia akan bersua timnas U-22 Thailand pada final SEA Games XXXII cabang sepak bola putra, Selasa (16/5/2023) malam nanti. Sepanjang sejarah, ini jadi kali ke-4 kedua tim bersua pada perebutan medali emas.
Dari 3 pertemuan terdahulu di partai final, Changsuek lebih baik dari Garuda. Pasalnya, mereka mampu meraih 2 kemenangan dan hanya 1 kali kalah. Satu-satunya kekalahan pun dialami saat pertemuan pertama pada 1991.
– Advertisement –
Satu hal menarik, siapa pun yang akan memenangi final SEA Games XXXII nanti, tradisi sejak 2011 akan terjaga. Pasalnya, kedua tim sama-sama berstatus juara grup. Sejak 2011, medali emas memang selalu direbut tim yang menjadi juara pada fase grup.
Kali terakhir medali emas direbut bukan juara grup pada perhelatan SEA Games XXV yang berlangsung di Laos pada 2009. Ketika itu, Malaysia menjadi yang terbaik meskipun pada fase grup hanya menduduki posisi runner-up.
Clean Sheet di Final SEA Games
– Advertisement –
Tradisi lain yang tak kalah menarik adalah hasil akhir yang selalu diwarnai clean sheet oleh sang perebut medali emas. Hal ini telah berlangsung dalam 5 edisi terakhir, tepatnya sejak final SEA Games XXVII di Myanmar.
Jika ditarik lebih jauh, dari 2005, hanya satu final yang juaranya tidak clean sheet. Satu-satunya anomali itu terjadi pada 2011. Ketika itu, Malaysia menang 4-3 atas Indonesia pada adu penalti setelah imbang 1-1 dalam 120 menit.
– Advertisement –
Sejak kategori umur diterapkan pada 2001, itu juga 1 dari hanya 2 final yang diwarnai gol dari kedua finalis. Satu final lainnya adalah Thailand vs Vietnam pada 2003. Ketika itu, Changsuek menang 2-1 lewat golden goal Nattaporn Phanrit.
Patut dinantikan apakah tradisi juara dengan clean sheet di final akan kembali terjadi pada laga Indonesia vs Thailand nanti. Patut dicatat, Indonesia tak clean sheet pada 2 laga terakhir. Sementara itu, Thailand hanya 2 kali clean sheet sejak fase grup.
Adu Penalti Khusus untuk Indonesia
Hal lain yang patut dinantikan pada final SEA Games XXXII adalah soal kemungkinan laga berlangsung hingga adu penalti. Bukan apa-apa, salah satu tim finalis kali ini adalah Indonesia.
Sepanjang sejarah, baru 3 kali pemenang medali emas SEA Games ditentukan lewat adu penalti. Menariknya, semuanya terjadi saat Garuda berlaga di final, yakni pada 1991, 1997, dan 2011.
Pada 1991, Indonesia menang atas Thailand. Enam tahun kemudian, giliran Thailand yang menaklukkan Indonesia. Adapun pada 2011, giliran Malaysia yang menekuk Indonesia pada adu penalti.
Jika dihitung, peluang terjadinya adu penalti pada final nanti adalah 42,86% karena Indonesia sudah 7 kali tampil di partai puncak. Adapun kans laga berlangsung 120 menit mencapai 57,14% karena pada 1987, Indonesia menang lewat perpanjangan waktu atas Malaysia.