Surabaya (IMR) – Fasilitas umum di Terminal Purabaya Bungurasih kini sedang ramai diperbincangkan di media sosial. Sejumlah warganet menyoroti kondisi toilet umum yang tidak dapat digunakan karena ditutup, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi para penumpang yang hendak melakukan perjalanan dari terminal terbesar di Jawa Timur ini.
Keluhan ini viral usai diunggah oleh akun Instagram Pojok Bungurasih, Minggu (10/8/2025), yang menampilkan seorang pria paruh baya mengungkapkan kekesalannya karena sulitnya menemukan toilet yang berfungsi di dalam terminal.
“Terminal nomor satu sak Indonesia krisis kamar mandi dan WC. Waduh toilet gratis, buntu. Yak opo terminal Purabaya, gak ada toilet. Krisis. Kasihan perempuan, Pak. Laki-laki gampang kencing di botol jadi, Pak,” ujarnya dengan nada kecewa.
“Sana tutup, sana tutup, perut sakit mules, gak bisa, Pak. Tutup, buntu (toiletnya),” lanjut pria tersebut.
Masalah ini bukan hanya dialami satu dua orang. Di kolom komentar, beberapa warganet turut membagikan pengalaman serupa. Seorang pengguna Instagram mengeluhkan bahwa dirinya sempat bolak-balik mencari toilet namun semuanya dalam kondisi tidak bisa digunakan.
“Iya ih… Aku kemarin bolak-balik cari toilet tapi tutup semua, padahal toiletnya banyak 😢,” tulis akun @chr***.
Dalam keterangan yang tertera di depan area toilet, tertulis bahwa alasan ditutup lantaran septic tank dalam kondisi penuh. Namun, keluhan terhadap toilet di Terminal Purabaya type A sendiri sebenarnya juga sudah cukup lama, lantaran kotor dan bahkan kerap tercium aroma tidak sedap.
Sehingga tidak sedikit warganet yang menyayangkan pengelolaan fasilitas toilet di terminal yang dinilai tidak optimal. Bahkan, muncul sindiran tajam seperti “Terminal Elit, Toilet Sulit” dari akun @leg***.
Di tengah berbagai keluhan, sebagian netizen justru mengusulkan solusi agar pengelolaan toilet kembali seperti dahulu, yakni dengan sistem berbayar. Menurut mereka, dengan sistem tarif, kebersihan dan ketersediaan fasilitas bisa lebih terjaga.
“Mending kayak dulu bayar tpi terjaga kebersihan nya,ini dg cara gratis malah terlihat kumuh,” ujar (et) bak***.
Penutupan toilet ini menjadi ironi tersendiri bagi penumpang atau pengguna fasilitas umum di Terminal Purabaya, mengingat terminal ini menjadi titik sentral perjalanan darat bagi ribuan orang setiap harinya. Ketika fasilitas dasar seperti toilet tidak bisa diakses, maka kenyamanan dan pelayanan publik pun patut dipertanyakan.
Warga berharap agar pihak pengelola terminal maupun pemerintah daerah segera mengambil tindakan. Transparansi mengenai alasan penutupan toilet, rencana perbaikan, serta langkah ke depan perlu dikomunikasikan secara terbuka kepada masyarakat. (fyi/but)