InfoMalangRaya, Indonesia – Jean-Paul Brigger, tak bisa menutupi kekecewaannya setelah FC Sion terdegradasi ke Divisi II Liga Swiss. Dia pun lantas menuding striker asal Italia, Mario Balotelli, sebagai biang kerok.
Sion harus menelan pil pahit, turun kasta setelah 17 tahun beraksi di Super League. Mereka kalah agregat 2-6 dari Stade-Laussane pada play-off promosi/degradasi dalam laga yang berlangsung pada 3 dan 6 Juni lalu.
Dalam pandangan Brigger, kesalahan terbesar Sion hingga akhirnya terdegradasi adalah perekrutan Balotelli dari Adana Demirspor pada awal musim. Dia terang-terangan menyebut transfer striker Italia itu sebagai blunder besar.
“Perekrutan Mario Balotelli benar-benar blunder. Saya tak bicara soal penampilan di lapangan, tapi penampilan secara keseluruhan. Perilakunya buruk bagi citra klub dan teladan yang buruk bagi anak-anak,” urai Brigger seperti dikutip InfoMalangRaya dari Blick.
Mario Balotelli bikin Mual
Jean-Paul Brigger tahu persis Mario Balotelli direkrut untuk mendongkrak performa dan citra FC Sion. Namun, itu semua jauh panggang dari api. Sepanjang musim, dia hanya mencetak 6 gol. Hal yang lebih parah adalah perilakunya.
“Saya pernah bermain dengan eks juara dunia dari Argentina, (Gabriel) Calderon dan (Nestor) Clausen di Sion. Mereka benar-benar teladan. Mereka selalu di depan, selalu bertarung. Membandingkan Balotelli dengan mereka, perut saya mual,” kata Brigger lagi.
Barthelemy Constantin, Direktur Teknik Sion, tak membantah anggapan transfer Balotelli sebagai blunder. Dia mengakui sang striker tak mampu memenuhi ekspektasi yang diberikan pada awal musim.
“Saya akui benat-benar salah soal dia. Kedatangan Mario menciptakan antusiasme, tapi lantas berubah bencana. Dia diharapkan mencetak 20 gol, tapi hanya membuat 5 gol. Dia tak menunjukkan performa yang diharapkan,” ucap Constantin.