Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    AA1J8FHP - Info Malang Raya

    Selamat! Pemprov DKI Gelar Penghapusan Pajak Motor hingga 31 Desember 2025

    15 November 2025
    AA1QbfF3 - Info Malang Raya

    Fedi Nuril dan Hadi: Kisah Sunyi dalam Film ‘Pangku’

    15 November 2025
    AA1QaRaR - Info Malang Raya

    Saat Dompet Kosong: Seni Bertahan di Akhir Bulan

    15 November 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Selamat! Pemprov DKI Gelar Penghapusan Pajak Motor hingga 31 Desember 2025
    • Fedi Nuril dan Hadi: Kisah Sunyi dalam Film ‘Pangku’
    • Saat Dompet Kosong: Seni Bertahan di Akhir Bulan
    • Resmi Menikah! Profil Davika Hoorne, Karier Aktris Pee Mak dan Cinta dengan Ter Chantavit
    • Kisah Pasar Ngasem Jadi Ikon Kuliner Yogyakarta
    • Rizky Ridho Masuk Nominasi Puskas Award 2025, Netizen Heboh Ajak Vote Massal
    • BNNP Bali Gagalkan Lima Jaringan Narkoba, Amankan Barang Bukti Rp 303 Juta
    • Awalnya Hanya Demam, Bisa Jadi Penyakit Jantung Reumatik
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - RAGAM - Fedi Nuril dan Hadi: Kisah Sunyi dalam Film ‘Pangku’
    RAGAM

    Fedi Nuril dan Hadi: Kisah Sunyi dalam Film ‘Pangku’

    By admin15 November 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1QbfF3 - Info Malang Raya

    Sosok yang Berjalan dalam Sunyi

    Dalam kehidupan ini, ada sosok-sosok yang hidup dalam diam. Mereka menghabiskan waktu untuk bekerja, berjalan, dan bertahan tanpa pernah menuntut dunia untuk memperhatikan mereka. Mereka tidak sempat memikirkan mimpi besar karena bertahan hari ini saja sudah menjadi kemenangan. Dalam film Pangku, sosok itu hadir dalam diri Hadi, diperankan oleh Fedi Nuril dengan kehalusan yang nyaris tak bersuara. Debut penyutradaraan Reza Rahadian ini memotret bagaimana cinta, kesepian, dan keteguhan bisa saling bersilangan dalam kehidupan orang-orang yang berada di pinggir bayangan ekonomi dan sosial.

    Kehidupan Hadi yang Penuh Tekanan

    Hadi bukan lelaki yang tumbuh dengan banyak pilihan. Ia seorang sopir truk pengantar ikan, sosok pekerja keras yang hidupnya bergerak terus tanpa jeda. Tidak ada ruang untuk manja, apalagi mengeluh. “Hadi ini seorang truk pengantar ikan, dia kerja keras dan tidak suka mengeluh, karena sebagai kaum marginal dia harus terus bekerja untuk menciptakan hidup,” ujar Fedi menceritakan sosok Hadi. Kalimat itu terdengar sederhana, tapi dari sana kita tahu: hidup Hadi bukan tentang pilihan, melainkan tentang kebutuhan untuk terus berjalan.

    Meski begitu, tubuh yang berotot oleh tenaga dan kulit yang diasah matahari tidak serta-merta membuat Hadi kebal terhadap kesepian. Ada tempat kosong yang tidak pernah benar-benar terisi, ruang kerinduan akan seseorang yang bisa melihat dirinya bukan hanya sebagai tenaga kerja. “Bagaimanapun dia tetap butuh cinta… kesepian itu menyusup di tengah sunyi yang Hadi rasakan di tengah riuhnya isi kepalanya saat terus bekerja tanpa henti,” ungkapnya.

    Lewat Hadi, Fedi tidak hanya menampilkan laki-laki yang bekerja keras. Ia menampilkan seseorang yang menggenggam kesunyian, dan justru dari sanalah ketegangan emosional karakter ini hidup, diam, tapi penuh cerita yang ingin keluar.

    Cinta yang Tumbuh Perlahan

    Pertemuan Hadi dengan Sartika (Claresta Taufan) tidak digambarkan sebagai takdir romantis yang megah. Keduanya bertemu ketika keduanya sama-sama berada dalam keadaan hidup yang berat dan melelahkan. “Situasi ini sangat memprihatinkan, tapi yang aku kagum, mereka nggak sempat ngeluh. Mereka harus tetap jalan, bekerja untuk bisa bertahan hidup,” ujar Fedi.

    Ada kejujuran yang pahit sekaligus indah di sana, bahwa cinta tidak selalu hadir dalam kemewahan, tapi kadang tumbuh di tanah yang penuh debu dan keringat. Justru karena hidup mereka penuh tekanan, momen kehangatan terasa sangat berarti. Ada tawa kecil yang terasa seperti cahaya. Ada percakapan sederhana yang terasa seperti rumah. Di tengah hidup yang keras, kedekatan jadi hal paling mewah.

    “Kalau ada yang menemani, itu menyenangkan. Menenangkan. Jadi sulit untuk ditolak, apalagi untuk mereka yang bahkan dalam hidupnya tak berani bermimpi,” katanya lagi. Itu bukan cinta yang digembor-gemborkan. Itu cinta yang diam-diam merawat keberanian untuk bertahan. Mereka saling mendekat bukan karena mereka bebas memilih, tetapi karena hati manusia selalu mencari tempat untuk pulang.

    Film yang Menyentuh Luka Lama

    Keputusan Fedi untuk terlibat dalam Pangku tidak lahir dari pertimbangan teknis atau karier semata. Ia terpikat karena latar emosional film ini berasal dari kehidupan nyata Reza Rahadian dan ibunya. “Waktu Reza bilang ini surat cinta dia untuk ibunya, aku langsung tersentuh,” kata Fedi. Film ini bukan sekadar fiksi, ia adalah pengakuan, penghormatan, dan kenangan yang ditenun menjadi narasi.

    Pengalaman pribadi Fedi juga memperkuat keterikatannya pada cerita Sartika, seorang ibu tunggal yang berjuang seorang diri. “Ibuku single parent. Istriku juga aku lihat menjalani kehamilan hingga melahirkan. Perjuangan dan kekuatan perempuan itu aku lihat banget. Makanya film ini benar-benar menyentuh aku dan membuatku ingin terlibat lebih jauh di dalamnya,” tuturnya. Pengalaman itu membuat karakter Hadi bukan sekadar peran baginya, tetapi refleksi perenungan tentang perempuan dalam hidupnya. Dari sana, Pangku terasa seperti film yang dibuat dengan hati, dan diperankan dengan jiwa.

    Kolaborasi dengan Reza Rahadian

    Menyaksikan Reza Rahadian duduk di kursi sutradara untuk pertama kalinya menjadi pengalaman tersendiri bagi Fedi. Meski baru pertama kali mengarahkan film panjang, Reza terlihat matang dan sangat pasti pada visinya. “Reza tahu banget apa yang dia mau. Nggak kelihatan bingung atau kagok sama sekali,” ungkap Fedi. Itu menciptakan suasana syuting yang tenang, terstruktur, dan penuh rasa saling percaya.

    Hubungan mereka yang sebelumnya sama-sama sebagai aktor juga bergeser secara alami ketika kini Reza berada di posisi pemegang kendali. “Sebagai sutradara, dia punya big picture. Jadi aku harus lebih open minded,” kata Fedi. Bagi Fedi, proses ini bukan hanya soal memainkan karakter, tapi juga soal belajar merendahkan ego demi visi bersama. Hasilnya adalah kolaborasi yang tidak hanya bekerja, tetapi mengalir.

    Pelajaran Berharga dari Hadi

    Yang paling kuat tertinggal dalam diri Fedi setelah memerankan Hadi adalah kesadaran tentang ketabahan. “Aku yang berprivilege ini kadang masih suka nggak konsisten, sedangkan Hadi dan teman-temannya nggak punya waktu buat terpuruk. Mereka harus tetap jalan,” ucapnya. Ia juga belajar tentang bagaimana cara memandang perempuan dengan lebih penuh hormat. “Kita perlu menghargai perempuan. Mereka makhluk yang kuat, tapi yang mereka nggak suka adalah dibuat seperti pesuruh,” kata Fedi.

    Penghargaan yang sederhana, namun sering dilupakan kehidupan. Dari Hadi, Fedi memahami bahwa ketahanan bukan tentang tidak rapuh, tetapi tentang tetap berjalan meski dunia berat.

    Jumlah Pembaca: 5

    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    AA1J8FHP - Info Malang Raya

    Selamat! Pemprov DKI Gelar Penghapusan Pajak Motor hingga 31 Desember 2025

    15 November 2025
    AA1QaRaR - Info Malang Raya

    Saat Dompet Kosong: Seni Bertahan di Akhir Bulan

    15 November 2025
    e7123d63 ea93 468f a406 c99d4e12c45f 8e14d518 - Info Malang Raya

    Resmi Menikah! Profil Davika Hoorne, Karier Aktris Pee Mak dan Cinta dengan Ter Chantavit

    15 November 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 202512
    IMG 20250207 WA0468 - Info Malang Raya

    Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin Resmi Ditetapkan Sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang 2024

    7 Februari 20254
    IMG 20250410 WA0159 - Info Malang Raya

    Momen HUT Ke-111, Wali Kota Wahyu Hidayat dan Wawali Ali Muthohirin Ziarah ke Makam Ki Ageng Gribig

    8 April 20251
    IMG 20250318 WA0497 - Info Malang Raya

    Wali Kota Malang Akan Fasilitasi Audiensi Terkait Isu Relokasi SMAN 8

    17 Maret 20250
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.