InfoMalangRaya, Indonesia – Kekalahan 0-4 yang dialami Fluminense saat melawan Manchester City pada final Piala Dunia Antarklub 2023, Sabtu (23/12/2023) dini hari WIB, terasa pahit bagi Fernando Diniz. Namun, dia mengakui timnya memang kalah kelas dari sang lawan meskipun berusaha memberikan perlawanan keras.
Secara spesifik, Diniz menyebut Man. City berada di kelas yang sangat berbeda karena faktor finansial yang sangat baik. Dia meyakini kesuksesan The Cityzens saat ini, termasuk merebut 5 trofi sepanjang 2023, tak terlepas dari kekuatan finansial luar biasa dalam beberapa tahun terakhir.
“Uang jelas punya peran. Dengan uang, Anda bisa memiliki lapangan lebih baik, mendatangkan pemain-pemain terbaik, punya struktur terbaik. Anda bisa menciptakan yang terbaik. Perbedaannya bukan cuma uang, melainkan begitu banyak uang,” urai Fernando Diniz seperti dikutip InfoMalangRaya dari UOL Esporte.
Dia menambahkan, “Kenapa Guardiola bekerja di sana? Terutama karena gajinya. Dia tak akan meninggalkan Manchester untuk bekerja di Fluminense dan menerima gaji yang saya dapatkan saat ini. Jadi, Anda bisa mengakumulasi banyak hal yang Anda harapkan bisa terwujud dengan uang.”
Fernando Diniz Iri
Kondisi finansial Manchester City membuat Fernando Diniz iri. Secara khusus, dia membahas soal perekrutan pemain. Dengan memiliki begitu banyak uang, Man. City bisa mendapatkan para pemain bagus saat masih muda. Sementara itu, Fluminense harus menanti hingga sang pemain sudah tua dan performanya menurun.
“Mereka mendatangkan pemain-pemain lebih awal. Keinginan bermain untuk City adalah hal lain. Saya ingin memiliki Felipe Melo dan Marcelo yang 10 tahun lebih muda. Ganso dan Fabio juga. Ini sangat berbeda, tidak sama. Kami masih harus melakukan banyak hal,” ucap pelatih yang juga jadi karetaker di timnas Brasil itu.
Terlepas dari hal itu, Diniz tetap punya kebanggaan tersendiri. Dia mengklaim Fluminense mampu mempertahankan ciri khas permainan dan menyulitkan Man. City pada final Piala Dunia Antarklub.
“Fluminense tetaplah Fluminense dari awal hingga akhir tahun ini. Hasil hari ini sangat pahit, sangat buruk, tapi cara tim bermain sebagai Fluminense yang ingin kita lihat. Kami bermain dengan keberanian melakukan berbagai hal dan tak ciut. Tim mana di dunia ini yang mampu menguasi Man. City selama 15, 20 menit? Kami melakukannya,” kata Diniz.