Pendapat Hanung Bramantyo Mengenai Anggaran Film Animasi Merah Putih One for All
Film animasi Merah Putih One for All kini menjadi perhatian publik di Indonesia. Tidak hanya dari sisi cerita dan pesan yang disampaikan, tetapi juga dari sisi produksi dan anggaran yang digunakan. Salah satu tokoh yang memberikan pendapat mengenai hal ini adalah produser ternama, Hanung Bramantyo.
Hanung menyampaikan pandangannya melalui akun media sosialnya, @hanungbramantyo. Ia menilai bahwa anggaran sebesar Rp 7 miliar untuk pembuatan film animasi akan menghasilkan kualitas yang kurang memadai. Meskipun pajak sebesar 13 persen dipotong, sehingga anggaran berkurang menjadi sekitar Rp 6 miliar, ia menegaskan bahwa hasilnya tetap jelek.
“Budget Rp 7 miliar untuk film animasi, potong pajak 13 persen (jadi) kisaran Rp 6 miliar, sekalipun tidak dikorupsi, hasilnya tetap JELEK!!!,” ujarnya.
Menurut Hanung, anggaran yang dibutuhkan untuk membuat film animasi berkualitas harus mencapai kisaran Rp 30-40 miliar. Selain itu, proses produksi membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 4-5 tahun. Hal ini dilakukan agar seluruh tahapan produksi bisa dilakukan dengan baik, mulai dari pengembangan cerita hingga pascaproduksi.
“Budget Rp 6 miliar hanya sampai tingkat Previs (kumpulan storyboard berwarna yang digerakkan sebagai panduan Animator). Kalau itu yang ditayangkan, sudah pasti penonton akan resisten. Ibarat membangun rumah, belum dipelur semen dan lantainya masih cor-coran kasar,” tambahnya.
Sinopsis Singkat Film Merah Putih One For All
Film Merah Putih One for All bercerita tentang delapan anak dari berbagai latar budaya, seperti Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa. Mereka terpilih menjadi anggota Tim Merah Putih di sebuah desa.
Mereka tengah mempersiapkan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, dengan tugas utama menjaga Bendera Pusaka yang selalu dikibarkan saat upacara 17 Agustus. Namun, tiga hari sebelum peringatan berlangsung, bendera tersebut menghilang secara misterius.
Untuk menemukan bendera tersebut, mereka harus mengatasi perbedaan, melewati sungai, hutan, dan badai, serta mengendalikan ego masing-masing. Semua usaha dilakukan demi satu tujuan penting: memastikan bendera Merah Putih tetap berkibar di Hari Kemerdekaan.
Dengan keberanian, kerja sama, dan rasa cinta pada Tanah Air, mereka membuktikan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan yang menyatukan. Film ini tidak hanya menyajikan cerita yang menarik, tetapi juga mengedepankan pesan penting tentang persatuan dan kerja sama dalam keberagaman.