InfoMalangRaya.com – Setiap tentara penjajahan Israel yang ditugaskan dalam agresi militer di Jalur Gaza dan perbatasan Lebanon mendapat gaji antara $7.500 hingga $17.000 per bulan dan hal tersebut membebani pemerintah, lapor kepala ekonom Departemen Keuangan Israel, Shmuel Abramzon.
Abramzon mengungkapkan bahwa total kerugian yang ditimbulkan oleh ekonomi Israel mencapai $6 miliar sejak 7 Oktober 2023.
Laporan itu membahas biaya perpanjangan dinas militer bagi para prajurit cadangan dan pasukan reguler Israel, serta biaya ekonomi dari pemberian pembebasan militer bagi kaum Yahudi Ultra-Ortodoks.
Secara rinci, pejabat tinggi Israel tersebut mengatakan bahwa biaya ekonomi untuk memperpanjang masa dinas tentara cadangan jauh lebih tinggi daripada biaya memperpanjang masa dinas tentara reguler, yang bisa mencapai 1 juta Shekel (sekitar $250.000 atau Rp3,946 miliar) per bulan.
“Biaya yang tepat tidak dapat dipublikasikan karena hal ini diperlukan untuk menjaga sistem kekuatan tentara Israel,” jelas Abarmzon. Pihak berwenang Israel mempertahankan pembatasan dan penyensoran yang ekstrem atas informasi yang berkaitan dengan pengeluaran dan kerugian militer mereka, baik dalam hal biaya manusia atau material yang dikeluarkan dalam konfrontasi dengan Perlawanan.
Baca juga: Survei: 80 Persen Orang ‘Israel’ di Luar Negeri Ogah Pulang
Biaya perang membebani masyarakat kolonial
Laporan ekonom Israel muncul bersamaan dengan pengesahan anggaran perang kontroversial oleh Knesset Israel, yang mencakup pengeluaran dan pemotongan anggaran, termasuk keuangan yang dialokasikan untuk Kementerian Keamanan Israel. Dana ini menimbulkan pertikaian yang sedang berlangsung antara dua kementerian yakni Keuangan dan Keamanan, di mana kementerian Keamanan diberikan dana yang sangat besar untuk mempertahankan gaji yang sangat besar.
Pejabat tersebut mengatakan bahwa memperpanjang masa kerja tentara cadangan berusia 40-45 tahun membutuhkan biaya hampir $17.000 per tentara pria dan $10.000 untuk setiap tentara wanita dalam kelompok usia yang sama.
Sedangkan untuk usia 31-39 tahun, biayanya mencapai $ 15.000 dan $ 9.000 untuk masing-masing kelompok gender yang disebutkan di atas.
Terakhir, biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah Israel untuk cadangan pria dan wanita berusia 22-30 tahun adalah $9.000 dan $7.500 per bulan.
Ketika membandingkan biaya rata-rata para prajurit cadangan dengan pasukan reguler, muncul kesenjangan yang sangat besar dalam hal biaya, karena seorang individu dari kelompok yang pertama menghabiskan biaya rata-rata $13.000, sementara yang terakhir menghabiskan biaya $7.500.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Perlu dicatat bahwa orang-orang Yahudi Ultra-Ortodoks yang bertugas di militer kriminal penjajah tunduk pada skema pembayaran yang berbeda, kemungkinan lebih tinggi daripada pemukim Israel lainnya karena adanya insentif tambahan. Para ahli telah mendesak pemerintah untuk menerapkan wajib militer bagi para pelajar Haredim, sebuah usulan yang digaungkan oleh beberapa pejabat tinggi Israel, termasuk Menteri Keamanan, Yoav Gallant.
Sementara itu, enam persen dari 16.000 bisnis Israel yang menutup pintunya, setelah perang di Gaza, merupakan hasil dari para pemukim yang dipanggil untuk wajib militer.*
Baca juga: Analis Militer: Diperkirakan pada 2025, 12.000 Tentara Israel akan Menjadi Cacat