Infomalangraya.com, SEMARANG – Badan Bank Tanah menjalin kerja sama dengan Universitas Diponegoro (Undip) sebagai inisiatif pengembangan pengetahuan, penelitian, dan inovasi dalam bidang pertanahan. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dilakukan di Gedung ICT, Undip, pada Senin (13/10/2025).
“Semoga kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen dan memperluas kolaborasi demi memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat dan keberlanjutan pembangunan,” ucap Perdananto Ariwibowo, Deputi Bidang Perencanaan Strategis dan Pengadaan Tanah Badan Bank Tanah.
Perdananto menjelaskan bahwa lewat kerja sama itu, Badan Bank Tanah berharap Undip bisa ambil bagian dalam upaya pengembangan, kajian, ataupun pembinaan masyarakat dalam bidang pertanahan.
Kerja sama itu juga menjadi salah satu upaya Badan Bank Tanah dalam mengoptimalisasikan pemanfaatan tanah oleh negara.
Badan Bank Tanah sendiri telah memiliki persediaan lahan dengan luasan lebih dari 34.000 Hektare (Ha) di 45 Kabupaten/Kota di Indonesia.
16 Ha diantaranya tersebar di 4 Kabupaten di Jawa Tengah, yaitu di Kabupaten Brebes, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Batang.
Kolaborasi Undip dan Badan Bank Tanah telah lebih dulu dilakukan dengan penyerahan lahan seluas 5.000 m² di Kabupaten Batang untuk mendukung perluasan lahan kampus.
“Di Jawa Tengah, rata-rata kita memperoleh tanah yang dalam proses tanah terlantar. Sebagian kita manfaatkan untuk perumahan, untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), kebetulan sebagian besar (berstatus) Hak Guna Bangunan (HGB),” kata Perdananto.
Perolehan tanah dengan cara penguasaan lahan terlantar oleh negara menjadi salah satu cara Badan Bank Tanah untuk memperluas persediaan lahan di Pulau Jawa.
Suharnomo, Rektor Undip, menyambut baik kolaborasi yang dijalin oleh Badan Bank Tanah tersebut. Terlebih, Undip memiliki program studi khusus bidang pertanahan.
“Kami juga berterima kasih pada Badan Bank Tanah karena ada penguasaan tanah di Kabupaten Batang. Persis di depan kampus Undip yang sudah bisa kami pakai. Cukup luas juga, 5.000 m²,” kata dia.
Kolaborasi antara Badan Bank Tanah dengan Undip juga membuka peluang penelitian pada bidang pertanahan serta pengelolaan lahan.
Suharnomo menjelaskan bahwa keberadaan Badan Bank Tanah yang relatif masih baru membuka banyak kesempatan untuk melakukan riset.
“Kita punya program studi itu, dan mudah-mudahan expertise dari teman-teman dosen bisa lebih bermanfaat bagi pengembangan Badan Bank Tanah,” ujarnya.