Kekalahan Memalukan Manchester United dalam Derby Manchester
Kekalahan memalukan yang dialami oleh Manchester United dalam laga derby Manchester melawan Manchester City dengan skor akhir 0–3 menjadi momen yang mengecewakan bagi para penggemar dan juga mantan pemain legendaris klub, Gary Neville. Laga ini berlangsung di Stadion Etihad pada pekan keempat Liga Inggris, dan hasilnya menunjukkan bahwa Setan Merah masih kesulitan dalam menghadapi tim-tim kuat di Premier League.
Neville, yang kini menjadi seorang pundit di kanal Sky Sport, menyampaikan perasaannya terhadap performa buruk yang ditunjukkan oleh Manchester United dalam pertandingan tersebut. Ia menilai bahwa kekalahan ini akan semakin memberatkan tekanan yang diterima oleh pelatih kepala mereka, Ruben Amorim. Neville menyoroti sistem tiga bek yang digunakan oleh United, yang dinilai tidak efektif dalam menghadapi serangan Manchester City.
“Saya pikir akan ada tekanan besar yang diberikan kepada manajer (Manchester United, Ruben Amorim) dan kekakuannya dalam mempertahankan sistem (formasi 3-4-2-1),” ujar Neville. Menurutnya, kekalahan ini bisa menjadi titik balik yang berbahaya bagi masa depan Amorim di kursi pelatih United.
Meskipun demikian, Neville juga mengakui bahwa United sempat memiliki beberapa momen bagus dalam pertandingan ini. Ia menyebutkan bahwa dalam 15 menit pertama dan lima menit pertama babak kedua, United mampu menunjukkan permainan yang cukup baik. Namun, ia menilai bahwa Manchester City lebih unggul dalam momen-momen penting.
“City telah mengalahkan mereka (United) dengan baik dan nyaman (skor akhir 3–0). United sebenarnya memiliki beberapa momen bagus dalam pertandingan (derby Manchester ini) pada 15 menit pertama dan lima menit pertama babak kedua,” jelas Neville. Ia juga menyebutkan bahwa pemain-pemain seperti Phil Foden, Jeremy Doku, dan Erling Haaland tampil sangat dominan dalam pertandingan ini.
Sebagai mantan bek legendaris Manchester United, Neville merasa sangat frustrasi dengan performa tim yang ia cintai. Ia bahkan menyatakan bahwa dirinya tidak merasakan apa-apa saat melihat United kalah dalam pertandingan seperti ini. “Saya tidak merasakan apa-apa, yang bahkan lebih buruk. Performa ini sungguh tidak ada apa-apanya. United baru saja kalah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Neville mengungkapkan bahwa ia sudah putus asa terhadap kemungkinan kebangkitan Manchester United. Ia memprediksi bahwa United akan kembali kalah dalam pertandingan berikutnya, yaitu saat menjamu Chelsea di pekan kelima Liga Inggris pada Sabtu (20/9) mendatang.
“Dengan (melawan) Chelsea di minggu depan, kekalahan lain (akan dirasakan United) dan pertanyaan besar (tentang masa depan Amorim) akan mulai diajukan,” tutup Neville. Ia menegaskan bahwa jika United terus menunjukkan performa yang buruk, maka pertanyaan tentang masa depan Amorim akan semakin besar dan sulit untuk dihindari.







