InfoMalangRaya.com – Bandara Internasional Ben Gurion di Israel telah merumahkan 600 pegawainya akibat dari melemahnya industri pariwisata usai melancarkan pengeboman di Gaza, lapor Israel Broadcasting Corporation (Kan) kemarin (19/12/2023).
Mengutip Otoritas Bandara “Israel”, Kan melaporkan bahwa sekitar 600 pegawai bandara ditempatkan pada cuti tanpa bayaran, dan 1.000 pegawai lainnya telah dikurangi jam kerjanya sebesar 25 persen.
“Otoritas Bandara mengadakan pembicaraan dengan para pekerja di beberapa departemen di bandara, di mana mereka mengumumkan keputusannya untuk menempatkan beberapa staf dalam cuti tanpa bayaran dan mengurangi beban kerja yang lain,” kata Kan.
Menurut laporan tersebut, sekitar 4.600 pekerja bekerja di bandara, “tetapi setelah keputusan ini, hanya sekitar 3.000 karyawan yang akan bekerja penuh waktu.”
Mayoritas maskapai penerbangan internasional telah menghentikan penerbangan dari dan ke bandara sejak dimulainya Operasi Taufan Al-Aqsha (Badai Al-Aqsa) oleh kelompok pembebasan Palestina pada 7 Oktober lalu.
Apalagi, kabinet perang ‘Israel’ memilih untuk memfokuskan dana mereka untuk peperangan, menyebabkan berbagai sektor perekonomian terdampak akibat itu.*
Leave a Comment
Leave a Comment