Organ hati memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan. Hati bertanggung jawab atas fungsi-fungsi penting seperti mendetoksifikasi zat-zat berbahaya, membantu pencernaan, dan mengatur metabolisme.
Meskipun memiliki kemampuan luar biasa untuk beregenerasi, tetapi hati bukanlah organ yang tak terkalahkan. Paparan risiko tertentu dalam jangka panjang, khususnya konsumsi alkohol berlebihan, dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan dan terkadang tidak dapat dipulihkan.
Gangguan penggunaan alkohol (dulu disebut alkoholisme) ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengendalikan atau menghentikan penggunaan alkohol meskipun ada konsekuensi yang merugikan. Gangguan ini merupakan faktor risiko utama untuk penyakit yang berhubungan dengan hati.
Penyakit hati terkait alkohol adalah kondisi ketika hati telah rusak akibat alkohol. Orang tidak harus kecanduan alkohol untuk mengalami kondisi ini, tetapi rutin minum alkohol melebihi jumlah yang dianggap aman dapat membahayakan.
Bagaimana alkohol menyebabkan kerusakan hati?
Hati membantu memecah alkohol. Proses ini menghasilkan zat-zat yang dapat membahayakan hati. Terkadang hati dapat pulih dari kerusakan kecil. Namun, jika terus-terusan minum alkohol atau dan sering meminumnya, kerusakan akan bertambah parah.
Ada tiga jenis utama kerusakan hati akibat alkohol, dan ketiganya ini mungkin saling tumpang tindih. Jadi, seseorang dapat mengalami lebih dari satu jenis kerusakan hati pada saat yang bersamaan.
1. Hepatitis alkoholik
Hepatitis alkoholik
terjadi ketika hati tiba-tiba meradang. Meskipun gejala hepatitis alkoholik dapat berkisar dari ringan hingga berat, tetapi kondisi ini biasanya dapat diobati. Kondisi ini berkembang lebih tiba-tiba daripada penyakit hati berlemak alkoholik dan sirosis, yang merupakan kondisi jangka panjang.
2. Penyakit hati berlemak alkoholik
Pada
penyakit hati berlemak
alkoholik (kadang-kadang disebut steatosis hati terkait alkohol), hati menimbun timbunan lemak. Biasanya, penyakit hati berlemak alkoholik tidak menimbulkan gejala apa pun.
Pada orang yang mengidap penyakit hati berlemak alkoholik dan berhenti minum alkohol, kondisi ini dapat pulih dalam beberapa minggu.
3. Sirosis
Sirosis
adalah jenis kerusakan hati yang lebih parah dan permanen. Kondisi ini cenderung berkembang dari penyakit hati berlemak alkoholik yang berlangsung lama.
Pada sirosis, jaringan hati normal digantikan oleh jaringan parut, kadang-kadang disebut fibrosis. Jaringan parut ini memengaruhi fungsi hati normal, dan itu dapat menyebabkan kondisi yang lebih serius, seperti gagal hati dan kanker hati.
Tanda awal kerusakan hati akibat alkohol
Ketika kerusakan hati akibat alkohol pertama kali mulai berkembang, sering kali tidak menimbulkan gejala apa pun. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah lewat pengujian.
Ketika tanda-tanda pertama akhirnya berkembang, tanda-tanda itu akan tampak mirip dengan kerusakan hati karena sebab apa pun.
Beberapa tanda pertama kerusakan hati meliputi:
- Nyeri perut (kadang-kadang di bagian kanan atas perut).
- Kehilangan berat badan tanpa berusaha.
- Nafsu makan menurun.
- Merasa mual.
- Pembuluh darah kecil dan melebar pada kulit yang berwarna merah dan tampak seperti laba-laba (biasanya di dada).
Saat kerusakan hati bertambah parah, mungkin melihat tanda-tanda lain seperti:
- Pergelangan kaki dan tungkai bengkak.
- Perut terasa kencang atau bengkak.
- Warna kuning pada kulit atau bagian putih mata.
- Warna merah pada telapak tangan.
- Kotoran yang berwarna lebih terang dari biasanya.
Namun, gejala-gejala di atas umumnya tidak terjadi sampai kerusakan akibat alkohol telah menumpuk dalam jangka waktu yang lama.
Tes untuk mengetahui kondisi hati
Seperti yang disebutkan di atas, kerusakan hati akibat alkohol dimulai jauh sebelum gejala mulai muncul.
Ada cara lain untuk mengetahui apakah terjadi kerusakan hati meskipun tidak ada gejala. Dokter dapat memeriksa tes tertentu untuk mengetahui fungsi hati. Tes ini dapat meliputi:
-
Tes darah:
Kadang-kadang disebut sebagai tes fungsi hati, tes ini melihat tingkat enzim tertentu di hati. Ketika kadar ini meningkat, itu bisa menjadi tanda kerusakan hati. -
Tes pencitraan:
Ultrasonografi, CT, atau MRI hati dapat memberi tahu lebih banyak tentang ukuran dan tekstur hati, dan apakah ada tanda-tanda kerusakan. Ultrasonografi dan MRI paling sering digunakan untuk menilai kesehatan hati secara langsung. Namun, tanda-tanda kerusakan hati juga dapat muncul pada CT. -
Tes lainnya:
Tes lain seperti biopsi hati dapat dilakukan dalam beberapa kasus (tetapi biasanya lebih jarang). Tes ini lebih membantu ketika jelas seseorang memiliki penyakit hati, tetapi penyebabnya tidak jelas. Kebanyakan orang dengan penyakit hati akibat alkohol tidak memerlukan tes ini.
Tahap awal penyakit hati akibat alkohol biasanya tidak memiliki gejala. Jika muncul, gejala awal dapat meliputi nyeri di area hati, kelelahan, dan penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan.
Tahap awal penyakit hati akibat alkohol berpotensi dapat disembuhkan dengan menghindari alkohol. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin perlu bersifat permanen. Jika kerusakan berlanjut, sirosis alkoholik dapat berkembang, yang mana ini tidak dapat disembuhkan.
Referensi
“How Do You Know if You Have Liver Damage from Alcohol?
GoodRx
. Diakses November 2024.“Alcohol-related liver disease (ARLD)”
British Liver Trust.
Diakses November 2024.“What Are the Warning Signs of Alcohol-Related Liver Damage?”
Healthline
. Diakses November 2024.
7 Penyebab Minum Alkohol Berlebihan Bisa Merusak Penglihatan
Studi: Minum Alkohol Terkait dengan 6 Jenis Kanker