Gempa Bumi Tektonik di Nabire Papua Tengah Terus Berlangsung
Gempa bumi tektonik yang berpusat di darat terus mengguncang wilayah Kabupaten Nabire, Papua Tengah sejak Jumat, 19 September 2025. Hingga pukul 12.00 WIT atau 10.00 WIB, telah terjadi sebanyak 53 kali gempa susulan. Gempa terakhir yang tercatat memiliki kekuatan magnitudo 3,9 pada pukul 12.06 WIT dengan lokasi episenter berada di darat dan kedalaman sekitar 23 kilometer.
Berdasarkan keterangan dari Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah V Papua, Yustus Rumakiek, gempa bumi yang terjadi masih dalam proses peristiwa gempa utama. Pada hari yang sama, pukul 12.06 WIT atau 10.06 WIB, wilayah Kabupaten Nabire diguncang gempa bumi tektonik dengan parameter kekuatan M3,9.
Episenter gempa bumi ini berada pada koordinat 3,38 derajat Lintang Selatan dan 135,56 derajat Bujur Timur. Lokasi tersebut tepatnya berada di darat, sejauh 6 kilometer arah Tenggara kota Kabupaten Nabire, Papua Tengah, dengan kedalaman 23 kilometer.
Menurut Yustus Rumakiek, gempa bumi ini merupakan rangkaian susulan dari gempa utama dengan kekuatan M6,6 yang terjadi di Nabire pada pukul 03:19:50 WIT. Hingga pukul 12:29 WIT, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 53 kejadian gempa bumi susulan atau aftershock.
Jenis dan Mekanisme Gempa Bumi
Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi termasuk jenis gempa dangkal. Hal ini disebabkan oleh aktivitas sesar aktif. Gempa bumi jenis ini biasanya lebih terasa di permukaan karena letaknya dekat dengan permukaan bumi.
Dampak Gempa Bumi
Dari informasi yang diperoleh dari masyarakat, gempa bumi dirasakan oleh warga di daerah Kabupaten Nabire dengan skala intensitas II hingga III MMI. Getaran terasa nyata dalam rumah dan terasa seperti ada truk melewati jalan.
Yustus Rumakiek meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Ia juga menyarankan agar masyarakat menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Imbauan untuk Masyarakat
Selain itu, Yustus Rumakiek mengimbau masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal mereka cukup tahan terhadap gempa. Ia menekankan pentingnya memastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali masuk ke dalam rumah.
Penjelasan dari Direktur Gempa Bumi dan Tsunami
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, Dr Daryono SSi, MSc, menjelaskan bahwa gempa bumi yang mengguncang wilayah Kabupaten Nabire dan sekitarnya dengan kekuatan M6,5 pagi dini hari tadi dipicu oleh aktivitas sesar Anjak Weyland atau Weyland Over Thrust (WOT). Ia menyebutkan bahwa hingga pukul 07.30 WIB, jumlah gempa susulan atau aftershocks mencapai 50 kali.
Kondisi ini menunjukkan bahwa wilayah Nabire masih dalam fase penyesuaian setelah gempa besar terjadi. Masyarakat diharapkan tetap waspada dan memperhatikan informasi resmi dari instansi terkait untuk meminimalkan risiko yang mungkin terjadi.