Gencatan Senjata Mulai Berlaku, Warga Gaza Berbondong-Bondong Pulang ke Rumah

InfoMalangRaya.com – Ribuan warga Palestina di Jalur Gaza melawan rasa lelah dan letih berjalan melintasi reruntuhan bangunan yang hancur untuk kembali ke rumah mereka setelah berlakunya gencatan senjata antara Hamas dan ‘Israel’.

Gencatan senjata, yang terus berupaya digagalkan Benjamin Netanyahu, dimulai hampir tiga jam lebih lambat dari yang dijadwalkan pada Ahad. Hal itu lantaran ‘Israel’ terus mengebom wilayah tersebut yang mengakibatkan 19 orang syahid dan 25 lainnya terluka, menurut pertahanan sipil Gaza.

Membawa tenda, pakaian dan barang pribadi mereka, ribuan warga Palestina terlihat kembali ke rumah mereka, setelah lebih dari 15 bulan perang brutal yang membuat sebagian besar penduduk di wilayah tersebut mengungsi, dalam banyak kasus lebih dari satu kali.

Di wilayah utara Jabalia, ratusan orang menyusuri jalan berpasir, kembali ke lingkungan tempat tinggal mereka yang dipenuhi tumpukan puing-puing dan bangunan yang hancur.

Dan di Khan Younis, orang-orang merayakan gencatan senjata sehingga mereka dapat pulang ke rumah mereka.

“Saya sangat, sangat bahagia,” kata Wafa al-Habeel. “Saya ingin kembali dan mencium tanah dan bumi Gaza. Saya merindukan (Kota) Gaza dan merindukan orang-orang yang kami cintai.”

Displaced Palestinians return to their homes as the Gaza ceasefire and prisoner swap agreement between Hamas and Israel takes effect ⤵️ pic.twitter.com/9qmfu7rRyF— Anadolu English (@anadoluagency) January 19, 2025

Gencatan senjata telah dijadwalkan untuk dimulai pada pukul 06.30 GMT (08.30 WIB), namun terjadi perselisihan di menit-menit terakhir mengenai daftar sandera yang akan dibebaskan pada hari pertama yang menyebabkan penundaan.

Qatar, mediator gencatan senjata, kemudian mengonfirmasi bahwa gencatan senjata tersebut telah diberlakukan.

Kelompok Hostage and Missing Families Forum mengidentifikasi tiga wanita ‘Israel’ yang akan dibebaskan sebagai Emily Damari, Romi Gonen dan Doron Steinbrecher.

Sementara itu, Hamas mengatakan bahwa mereka sedang menunggu Israel untuk memberikan “daftar yang berisi nama-nama 90 tawanan dari kategori perempuan dan anak-anak” yang juga akan dibebaskan pada hari pertama.

Ratusan truk bantuan siap masuk Gaza

Sebanyak 33 tawanan ‘Israel’ akan dipulangkan dari Gaza selama gencatan senjata 42 hari pertama, dengan imbalan sekitar 1.900 warga Palestina yang berada dalam tahanan Israel.

Gencatan senjata ini dimaksudkan untuk membuka jalan bagi penghentian perang secara permanen, namun tahap kedua masih belum diselesaikan.

Hal ini menyusul kesepakatan yang dicapai oleh mediator Qatar, Amerika Serikat dan Mesir setelah berbulan-bulan negosiasi.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada hari Sabtu, Netanyahu menyebut fase pertama selama 42 hari sebagai “gencatan senjata sementara” dan mengatakan bahwa Israel mendapat dukungan AS untuk melanjutkan serangan mereka jika diperlukan.

Di Kota Gaza, jauh sebelum gencatan senjata diberlakukan, orang-orang sudah merayakannya dengan mengibarkan bendera Palestina di jalanan.

Ratusan truk menunggu di perbatasan Gaza, siap untuk masuk dari Mesir segera setelah mereka mendapatkan izin untuk mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan.

Beberapa truk bermuatan rumah-rumah siap pasang.

Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, mengatakan bahwa 600 truk per hari akan masuk ke Gaza setelah gencatan senjata diberlakukan, termasuk 50 truk yang mengangkut bahan bakar.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *