Studi terbaru menemukan 20 persen warga Inggris yang baru memeluk Islam dipengaruhi genosida Gaza, sementara 18 persen lainnya terdorong oleh peristiwa hidup pribadi
InfoMalangRaya.com | GENOSIDA Gaza menjadi salah satu faktor yang memengaruhi keputusan sebagian warga Inggris untuk memeluk Islam. Temuan ini terungkap dalam riset terbaru yang dilakukan Institute for the Impact of Faith in Life (IIFL), lembaga riset independen berbasis di Inggris yang meneliti perubahan keyakinan agama di masyarakat Britania.
Penelitian tersebut melibatkan 2.774 responden dewasa yang melaporkan pernah berpindah agama dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan hasil survei, 20 persen responden yang baru memeluk Islam menyatakan bahwa konflik global berperan dalam keputusan mereka.
Islam Channel News melaporkan bahwa konflik global yang paling sering disebut responden merujuk pada genosida Gaza dan konflik Israel–Palestina yang berlangsung sejak 2023.
“Paparan terhadap penderitaan warga sipil di Gaza dan persepsi ketidakadilan global mendorong sebagian responden melakukan refleksi moral dan spiritual yang mendalam,” demikian dikutip Islam Channel News dari laporan resmi IIFL.
Dalam laporan itu dijelaskan bahwa genosida Gaza tidak dipahami responden sebagai isu politik semata, melainkan sebagai krisis kemanusiaan yang menggugah kesadaran moral. “Banyak responden menggambarkan dunia sebagai semakin tidak adil, dan konflik di Gaza menjadi simbol penderitaan manusia yang paling nyata bagi mereka,” tulis peneliti IIFL, dikutip Islam Channel News.
Selain genosida Gaza, laporan tersebut mencatat bahwa konflik global juga dipahami secara lebih luas, termasuk perang Rusia–Ukraina dan konflik di Timur Tengah. Namun, perhatian responden paling besar tertuju pada Gaza karena intensitas pemberitaan dan tingginya korban sipil.
Di luar faktor geopolitik, riset IIFL menemukan bahwa 18 persen warga Inggris yang memeluk Islam terdorong oleh peristiwa hidup pribadi. Peristiwa tersebut mencakup krisis mental, kehilangan orang terdekat, perubahan besar dalam kehidupan, hingga rasa kehilangan arah hidup. “Peristiwa hidup sering menjadi titik balik spiritual yang kuat bagi individu,” tulis laporan tersebut.
Peneliti IIFL menyebut bahwa banyak responden menemukan Islam sebagai agama yang memberikan struktur kehidupan yang jelas. “Mereka menekankan pentingnya disiplin, tujuan hidup, dan kejelasan moral yang mereka rasakan setelah memeluk Islam,” demikian tulis laporan tim riset.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa alasan memeluk Islam berbeda dibandingkan alasan berpindah ke agama lain. IIFL mencatat bahwa pencarian keadilan moral dan makna hidup lebih dominan pada warga yang memeluk Islam, sementara faktor sosial dan keluarga lebih sering muncul pada agama lain.
Islam Channel News menilai temuan ini penting untuk meluruskan persepsi publik. Media tersebut menulis bahwa keputusan berpindah agama umumnya melalui proses panjang dan reflektif, bukan reaksi spontan terhadap satu peristiwa.
IIFL menegaskan bahwa perubahan keyakinan agama di Inggris mencerminkan dinamika sosial dan moral yang kompleks. “Keputusan memeluk Islam merupakan hasil interaksi antara pengalaman hidup personal dan kesadaran terhadap isu kemanusiaan global,” tulis laporan riset tersebut.
Dengan demikian, riset IIFL menyimpulkan bahwa genosida Gaza dan peristiwa hidup pribadi menjadi faktor penting yang memengaruhi sebagian warga Inggris memeluk Islam, dengan pencarian tujuan hidup, struktur, dan kejelasan moral sebagai benang merah utama dalam proses tersebut.*







