InfoMalangRaya.com—Seratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Anti Komunis (Gerak) Jawa Barat melakukan aksi unjuk rasa menolak dicabutnya Tap MPRS no.33 tahun 1967 tentang PKI oleh MPR beberapa waktu lalu.
Dalam orasinya di depan Gedung Sate dan DPRD Jabar Jl.Diponegoro Kota Bandung, Selasa (17/9/2024), orator menyampaikan bahwa pencabutanTap MPRS tersebut sangat berbahaya bagi bagi Bangsa Indonesia dan juga ideologi Pancasila.
“Sejarah telah mencatat setidaknya ada dua peristiwa besar dalam perjalanan bangsa ini yang dilakukan oleh PKI yakni tahun 1948 dan puncaknya 1965 yang telah memakan banyak korban,”ungkap seorang orator.
Ia menambahkan sejarah PKI sangat kejam dan di luar perikemanusiaan tersebut bukan sekedar cerita film atau buku Sejarah akan tetapi nyata adanya.
Dengan dicabutnya Tap MPRS no.33 tahun 1967 tentang PKI, sangat memungkinkan PKI dan ajaran komunis dapat muncul dan berkembang di Indonesia lagi.
“Kita harus menolak dicabutnya Tap MPRS tersebut dan PKI atau pun ajaran komunisme harus dihapuskan dari Indonesia sampai kapan pun,” tegasnya.
Massa kemudian melanjutkan aksinya di depan Gedung DPRD Jabar. Beberapa orator melanjutkan orasinya.
Selang beberapa saat Ketua Gerak Jabar dan perwakilan ormas yang tergabung di terima pihak DPRD Jabar untuk melakukan audiensi. Massa diterima di ruang pansus DPRD Jabar.
Selanjutanya Ketua Gerak Jabar HM.Roinul Balad menyampaikan pernyataan sikap sebagai berikutPernyataan sikap Gerakan Rakyat Anti Komunis (Gerak Jabar) tentang pencabutan tap MPR no.33 tahun 1967 dan peristiwa G30S PKI
MPR RI pada hari Senin ( 9/9/2024) melalui ketua MPR RI Bambang Soesatyo telah mencabut Tap MPRs no. 33 tahun 1967. Tap MPRS tersebut menyebutkan bahwa mantan presiden Soekarno mendukung dan melindungi pelaku G30S PKI.
Pencabutan Tap MPRS ini bagi kami di gerak Jabar adalah sebuah upaya pengaburan sejarah dan peristiwa G30S PKI. Bahwa peristiwa G30S PKI adalah peristiwa penting dan tidak boleh dilupakan oleh seluruh anak bangsa ini.
Penghianatan dan pelanggaran HAM berat telah dilakukan oleh PKI terhadap para jenderal, ulama, dan putra terbaik bangsa lainnya yang telah menjadi korban kebiadaban PKI itu sendiri.
Di bawah ini pernyataan sikap Gerak Jabar:
1. Menolak atas dicabutnya tap MPRS No.33 tahun 1967 karena bisa mengaburkan sejarah dan peristiwa G30S PKI serta kekejaman komunis lainnya.2.Meminta kepada MPR RI untuk menganulir keputusan tersebut dan segera untuk merevisinya kembali.3.Meminta kepada masyarakat Jabar untuk tidak lupa terhadap peristiwa G30S PKI dan kekejaman PKI lainnya.4.Meminta kepada semua pihak untuk memutar kembali film G30S PKI dan menyebarluaskan kepada semua lapisan Masyarakat.5.Meminta kepada aparat TNI-Polri bersikap tegas terhadap pihak yg membawa dan menyebarkan paham komunis serta yg ingin menghidupkan kembali PKI di Indonesia.6.Meminta kepada pemerintah Jabar secara aktif mensosialisasi kan bahaya paham komunis me dan antek-anteknya.7.Mengajak pimpinan ormas Islam dan ormas nasionalis untuk aktif dan tegas melawan pihak yang membawa dan menyebarkan paham komunis dan yang ingin menghidupkan kembali PKI.
Demikian pernyataan sikap ini kami sampaikan agar menjadi perhatian dan penyikapan kita bersama. Atas perhatian dan kerjasamanya kami sampaikan terima kasih.
Bandung, 17 September 2024Ketua Gerak Jabar (HM Roinul Balad)
Usai membacakan pernyataan sikanya, Ketua Gerak Jabar Roinul Balad kemudian menyerahkannya kepada perwakilan DPRD Jabar yang diwakili oleh Iman Toharuddin selaku Kabag Fasilitas Penganggaran & Pengawasan DPRD Jabar.
Dalam kesempatan tersebut Iman menjelaskan bahwa saat ini anggota DPRD Jabar masa bakti 2024 – 2029 sebanyak 119 orang yang telah dilantik di Gedung Merdeka beberapa waktu lalu.
“Namun perlu bapak ibu ketahui bahwa saat ini DPRD Jabar belum dibentuk alat kelengkapan dewan seperti komisi, fraksi dan sebagainya. Kita saat ini masih masa transisi,”terang Iman.
Namun demikian pihaknya sangat mengapresiasi kehadiran Gerak Jabar dalam menyampaikan aspirasinya khususnya terkait dicabutnya Tap MPRS No.33 tahun 1967. Aspirasi tersebut akan diteruskan ke Pemerintah Pusat melalui DPR RI.
“Setelah ini kami akan segera membuatkan notulensi dan melampirkan pernyataan sikap Gerak Jabar ini. Sekali lahi atas nama sekretariat DPRD Jabar mengucapkan terima kasih atas kedatangan bapak ibu semua dan kami terima pernyataan sikap untuk selanjutnya diteruskan kepada bapak pimpinan,”ungkapnya.
Selanjutnya perwakilan Gerak Jabar melakukan foto bersama kemudian Kembali menemui massa aksi yang masih melakukan orasi diluar.*/ Iman
Gerak Jabar Tolak Penabutan Tap MPRS no.33 Tahun 1967
