Film Gerbang Setan: Kombinasi Antara Horor dan Komedi yang Menarik
Film Gerbang Setan mungkin terdengar seperti judul yang mengundang rasa takut dan ketegangan. Namun, ketika ditonton secara langsung di bioskop, penonton justru akan merasakan suasana yang berbeda. Film ini tidak hanya menyajikan elemen horor, tetapi juga kental dengan nuansa komedi yang membuat penonton tertawa sepanjang tayangan.
Film Gerbang Setan hadir dalam bentuk kolaborasi antara sutradara dan para pelawak ternama dari PASKI (Persatuan Seniman Komedi Indonesia). Para pelawak tersebut memberikan kontribusi besar dalam memperkaya alur cerita dan menciptakan kesan yang menyenangkan. Beberapa nama yang terlibat dalam film ini antara lain Cak Lontong, Komeng, Opie Kumis, Rizky Inggar, Eman 4 Sekawan, Ginanjar 4 Sekawan, Ummy Quary, Jarwo Kwat, Mc Danny, Kadir, Denny Chandra, hingga Bopak Castello. Selain itu, film ini juga diperkuat oleh aktor dan aktris muda seperti Rizza Fahlevi, Renaga Taher, Rachel Oldham, Marsya Adinda, Baron Hermanto, Ferdi Ali, Novilia Annisa, Atep Rizal, dan Sri Atun.
Dalam acara nonton bareng yang diselenggarakan di Blok M, Jakarta Selatan, banyak penonton terkesan dengan adegan-adegan lucu yang disajikan dalam film Gerbang Setan. Salah satu pelaku utama, Cak Lontong, menyampaikan bahwa film ini berhasil membawa unsur misteri yang menarik perhatian penonton. Ia mengatakan bahwa film ini adalah hasil kolaborasi dengan teman-temannya dari PASKI. Tujuan dari proyek ini adalah untuk membuat film Indonesia lebih bervariasi dan memberikan pilihan tontonan yang menarik bagi masyarakat.
Cak Lontong menjelaskan bahwa film horor yang dibalut dengan unsur komedi masih jarang ditemukan. Oleh karena itu, PASKI hadir untuk mengisi ruang kosong tersebut melalui film Gerbang Setan. Ia berharap, dengan adanya proyek seperti ini, film Indonesia akan semakin dinamis dan produktif, sehingga bisa melahirkan seleksi-seleksi yang sehat ke depannya.
Sutradara film Gerbang Setan, Toto Hoedi, mengungkapkan bahwa ia sangat beruntung bisa menggandeng banyak pelawak dengan nama besar. Menurutnya, mempertemukan jadwal para pelawak untuk kepentingan syuting bukanlah hal mudah. Setelah berhasil menemukan jadwal yang tepat, proses syuting harus dilakukan dengan hati-hati agar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Sebab, jika ada yang meleset sedikit saja, semua bisa menjadi kacau.
Toto Hoedi menjelaskan bahwa setiap pemain yang memiliki jadwal pasti harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin. Jika ada yang tidak sesuai, maka sulit lagi untuk mendapatkan jadwal yang sama. Contohnya, Cak Lontong bisa saja harus menunggu selama sebulan jika jadwalnya tidak sesuai. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya koordinasi dan persiapan matang dalam pembuatan film.