Mojokerto (IMR) – Ratusan pecinta burung dari berbagai penjuru daerah memadati kawasan wisata Taman Ghanjaran, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Minggu (20/7/2025). Namun kali ini bukan sekadar menikmati panorama pegunungan yang sejuk, melainkan turut ambil bagian dalam Ghanjaran Bird Contest.
Sebuah ajang kompetisi burung kicau yang kian menjelma menjadi magnet baru wisata berbasis komunitas di Kabupaten Mojokerto. Lebih dari sekadar perlombaan, gelaran ini menjadi ruang ekspresi bagi komunitas kicau mania sekaligus penggerak ekonomi kreatif lokal.
Deretan sangkar unik, cendera mata khas burung, hingga warung kopi dadakan milik warga sekitar, menjadi bukti geliat ekonomi yang tumbuh di balik nyanyian burung-burung juara. Tak hanya diikuti para penghobi, Ghanjaran Bird Contest juga mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
Bupati Mojokerto Muhammad Albarra, Wakil Bupati Muhammad Rizal Octavian, serta Kepala Disbudporapar Norman Handhito turut hadir memberi semangat kepada peserta. “Kompetisi ini bukan sekadar adu kicau, tetapi juga sarana untuk mempererat silaturahmi, membangun jejaring antar-komunitas, sekaligus mendorong pelestarian keanekaragaman hayati,” ujar Gus Barra (sapaan akrab, red).
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini menekankan pentingnya menjadikan lomba seperti ini sebagai agenda rutin tahunan, karena memberi dampak positif yang luas. Tidak hanya untuk komunitas kicau, tetapi juga untuk sektor pariwisata dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
“Harapan kami, Trawas tidak hanya dikenal karena udaranya yang sejuk, tapi juga karena semangat gotong royong dan kreativitas warganya yang terus melahirkan event-event komunitas berskala regional,” imbuhnya.
Antusiasme peserta dari berbagai daerah, mulai Surabaya, Sidoarjo, Jombang hingga Malang menjadi sinyal kuat bahwa potensi wisata berbasis komunitas di Mojokerto sangat menjanjikan. Terlebih, kawasan Taman Ghanjaran kini tengah dikembangkan sebagai pusat kegiatan publik yang ramah keluarga dan komunitas.
Panitia berharap, Ghanjaran Bird Contest ke depan dapat dikemas lebih besar dengan kolaborasi lintas sektor, termasuk pelaku pariwisata dan pelestari lingkungan, sehingga bisa menjadi ikon event unggulan Mojokerto setiap tahun. [tin/aje]