InfoMalangRaya, Indonesia – Bek timnas Italia, Gianluca Mancini meyakini bahwa timnya harus bisa lebih baik lagi menjelang Euro 2024 pasca ditahan Turki 0-0 (5/6/24). Mancini mengatakan bahwa Italia masih punya waktu untuk memperbaiki kesalahan dalam permainan.
Walaupun berstatus juara bertahan, banyak yang meyakini Italia bukan merupakan favorit juara di Euro 2024. Hal ini karena kegagalan mereka lolos ke Piala Dunia 2022 dan Gli Azzurri juga baru saja mengganti pelatih tahun lalu.
Dan itu benar-benar terlihat di laga lawan Turki, dimana Italia masih kesulitan hanya untuk menciptakan peluang. Mancini mengakui hal ini.
“Kami menjalani empat hari latihan intensif untuk menyelesaikan sebanyak mungkin, namun di babak pertama kami sedikit kikuk dan terlalu hingar bingar pada penguasaan bola kedua,” ucap Mancini seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Babak kedua lebih baik, kami perlu menontonnya ulang untuk melihat apa yang bisa kami lakukan dengan lebih baik.
“Kami menyelesaikan beberapa hal selama jeda, dengan pemain sayap memotong ke dalam atau memberikan umpan silang untuk menyerang kotak penalti. Turki berbahaya dalam serangan balik dan kami tidak cukup tajam dalam memberikan umpan.
“Masih ada waktu (untuk tampil lebih baik), terserah kepada kami para pemain untuk memahami apa yang diinginkan pelatih sebagai sebuah tim dan bukan sebagai individu. Dalam sepak bola modern kami harus tampil baik untuk tetap solid, bertahan meski sekuat tenaga.
“Kami harus lebih bersatu, karena 10 hari lagi turnamen yang sangat penting akan dimulai.”
Gianluca Mancini Akui Buat Kesalahan
Luciano Spalletti kerap terlihat kesal di pinggir lapangan pada laga itu. Mancini mengungkapkan alasan sang pelatih terlihat kesal.
“Pelatih meminta banyak hal. Saya membuat kesalahan hari ini saat bermain dari belakang, kami harus membuat kesalahan sesedikit mungkin saat berada di dalam area penalti,” ujar Mancini.
“Turki banyak bertahan di babak pertama, saya perlu menemukan momen yang tepat untuk membuka keadaan, sama seperti di babak kedua,”
