Google dan Microsoft Menyumbang $1 Juta untuk Pelantikan Presiden Donald Trump

InfoMalangRaya.com– Google dan Microsoft masing-masing menyumbangkan $1 juta untuk dana pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat, mengikuti jejak perusahaan-perusahaan besar lainnya seperti Amazon, Meta, OpenAI dan Uber.

“Google dengan senang hati mendukung pelantikan presiden 2025, dengan siaran langsung di YouTube dan tautan langsung di beranda kami. Kami juga menyumbang kepada panitia pelantikan,” kata Karan Bhatia, kepala urusan pemerintahan dan kebijakan publik global Google, mengonfirmasi hal tersebut dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan kepada Guardian pada hari Kamis (9/1/2025).

Menurut laporan CNBC, Google memberikan donasi tersebut pada hari Senin. José Castaneda, juru bicara Google, mengatakan kepada media elektronik AS itu bahwa pihak perusahaan sudah memberikan sumbangan untuk dana pelantikan-pelantikan presiden sebelumnya dan juga menyelenggarakan siaran langsung acara tersebut.

Seorang juru bicara Microsoft mengkonfirmasi perihal donasi perusahaan itu untuk acara pelantikan Trump dalam sebuah pernyataan yang dikirimkan kepada Bloomberg pada hari Kamis. Microsoft mendonasikan masing-masing $500.000 untuk pelantikan Trump pada tahun 2017 dan pelantikan Joe Biden pada 2021, lapor Bloomberg.

Amazon, Meta, dan CEO OpenAI Sam Altman semuanya telah memberikan donasi sebesar $1 juta, begitu pula Toyota dan Uber.

Kabarnya, panitia pelantikan Trump sudah menerima sumbangan $170 juta. Sebagai perbandingan, pelantikan Biden menerima sumbangan $63 juta pada 2021, pelantikan Obama pada 2009 mengumpulkan donasi $53 juta dan pada 2013 sebesar $42 juta.

Berbicara kepada CNBC pada Desember 2024 perihal para eksekutif perusahaan teknologi raksasa yang berlomba-lomba memberikan donasi untuk kampanye pilpres dan pelantikan Trump, Brendan Glavin, direktur riset untuk OpenSecrets, sebuah organisasi nirlaba berbasis di Washington DC yang memantau ‘uang dalam politik’, mengatakan bahwa pelantikan Trump ini memberikan peluang bagi mereka untuk “bermanis-manis muka” kepada pemerintahan yang akan datang.

“Tidak seorang pun dari orang-orang ini yang ingin menjadi sasaran tinju Trump selama empat tahun ke depan,” tegasnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *