Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Geger, Nenek Stroke di Bendo Magetan Ditemukan Meninggal di Dalam Sumur

    5 Juli 2025

    Ole Romeny Merasa Aneh Berada di Indonesia Lagi

    5 Juli 2025

    Gubernur Jabar Tuai Kecaman Usai Wacanakan Ganti Nama RS Al Ihsan

    5 Juli 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Geger, Nenek Stroke di Bendo Magetan Ditemukan Meninggal di Dalam Sumur
    • Ole Romeny Merasa Aneh Berada di Indonesia Lagi
    • Gubernur Jabar Tuai Kecaman Usai Wacanakan Ganti Nama RS Al Ihsan
    • IMR – Korban Pagar PBM Ambrol Diawasi RSUD Kota Malang
    • Paris Saint-Germain vs Bayern Munchen; Saat Tepat Menyudahi Inferioritas
    • Penawaran hari utama termasuk plug pintar Amazon hanya dengan $ 13
    • Tanpa Obat! Ini 7 Cara Mengatasi Diare Secara Alami
    • Lima Pemain Manchester United Meminta Hengkang dari Klub
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Home»INTERNASIONAL»Greenpeace Sebut Ekspor Pasir Laut akan Menjadi Pelicin Oligarki
    INTERNASIONAL

    Greenpeace Sebut Ekspor Pasir Laut akan Menjadi Pelicin Oligarki

    By admin3 Juni 2023
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    penambangan pasir laut

    InfoMalangRaya.com— Greenpeace Indonesia mengkritik kebijakan Presiden Joko Widodo yang menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 tahun 2023 tentang pengelolaan hasil sedimentasi di laut.  Greenpeace juga menilai PP hanya akan menguntungkan oligarki
    Juru Kampanye Laut Greenpeace Indonesia, Afdillah mengatakan, bahwa PP tersebut tidak sesuai dengan prinsip-prinsip ekologi serta berpotensi menghancurkan sumber daya laut. Menurutnya, bahwa PP tersebut tidak melibatkan masyarakat.
    Greenpeace Indonesia pun menegaskan, menolak adanya PP tersebut dan meminta pemerintah Indonesia untuk mencabutnya. Selain itu, PP tersebut juga berpotensi menimbulkan banyak masalah di masa depan.
    “Kami secara tegas menolak terlibat dalam tim kajian KKP untuk implementasi PP 26/2023. Sikap kami jelas, pemerintah harus membatalkan PP tersebut. Regulasi ini adalah upaya greenwashing atau akal-akalan pemerintah yang mengatasnamakan pengelolaan laut demi keberlanjutan,” kata Afdillah dalam keterangan tertulis dikutip Jumat (2/6/2023).
    Selain itu, Greenpeace menilai, PP tersebut berpeluang memunculkan oligarki dan hanya menguntungkan pengusaha. “Padahal, di balik itu semua, PP ini justru akan menjadi pelicin oligarki dan para pelaku bisnis untuk meraup keuntungan dari aktivitas ekspor pasir laut,” sambungnya.
    Greenpeace menilai bahwa menjual pasir laut akan mengganggu kehidupan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil yang menggantungkan hidup pada laut di wilayah tambang tersebut.
    Kebijakan tersebut juga berpotensi mempercepat dampak lain seperti bencana iklim, kelangkaan pangan. Karena, laut merupakan salah satu sumber pangan utama masyarakat indonesia yang hidup di pesisir.
    Seperti diketahui, Indonesia sebelumnya telah menghentikan ekspor pasir melalui sejak Februari 2003. Alasan pelarangan ekspor untuk mencegah kerusakan lingkungan berupa tenggelamnya pulau-pulau kecil.
    Pasalnya, sejumlah pulau kecil di sekitar daerah terluar dari batas wilayah Indonesia di Kepulauan Riau tenggelam akibat penambangan pasir.
    Di sisi lain, pemerintah dinilai seringkali membuat keputusan tanpa kajian atau pertimbangan yang matang. Dalam membuat keputusan pun, menurut Afdillah, pemerintah kerap mengabaikan hak-hak ekosistem dan masyarakat akan terdampak.* (tvri/kcm)

    Jumlah Pembaca: 211

    Akan Ekspor Greenpeace laut menjadi Oligarki Pasir Pelicin Sebut
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Gubernur Jabar Tuai Kecaman Usai Wacanakan Ganti Nama RS Al Ihsan

    5 Juli 2025

    Hapus Jejak Rezim Assad, Suriah Perkenalkan Lambang Nasional Baru

    5 Juli 2025

    Satelit MethaneSAT Hilang di Luar Angkasa

    5 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER

    Bupati Malang Hadiri Kanjuruhan Street Race Edisi 13

    30 Maret 20240

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20250

    10 Aplikasi Musik Tanpa Iklan Terbaik, Diunduh Jutaan Pengguna!

    25 April 202466

    Pantun Pj. Walikota Malang Bikin Suasana Meriah di Acara Malang Raya Shopping Adventure 2024

    1 April 20242
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • DISCLAIMER
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.