Infomalangraya.com –
Industri teknologi sangat terpukul oleh PHK tahun ini, dan GrubHub adalah yang terbaru yang memangkas staf. CEO perusahaan Howard Migdal hari ini mengumumkan bahwa perusahaan akan memberhentikan sekitar 400 karyawan, atau 15 persen dari tenaga kerja perusahaannya. PHK seharusnya akan membantu Grubhub tetap “kompetitif” dengan pasar.
Dia berkata, “Selama beberapa bulan terakhir, saya bertemu dengan tim Grubhub untuk belajar tentang bisnis ini dari awal; saya berbicara dengan restoran dan pengunjung untuk memahami kebutuhan mereka – dan tantangan – saat menggunakan layanan kami.” Karyawan yang terkena dampak akan “diberitahu selama beberapa jam ke depan.” Migdal selanjutnya mengatakan bahwa dia memahami bahwa ini akan menjadi waktu yang sulit bagi semua karyawan. Bagi mereka yang mempertahankan pekerjaannya, dia mengklaim bahwa detail lebih lanjut tentang “masa depan kita bersama” akan muncul dalam beberapa hari mendatang.
Kembali pada bulan Maret tahun ini, CEO Grubhub Adam DeWitt mengumumkan bahwa dia akan mengundurkan diri pada awal Mei di tengah meningkatnya tekanan ekonomi. Dengan Migdal sebagai CEO baru, tidak terlalu mengejutkan jika langkah pertamanya adalah mencoba dan mengurangi biaya operasional karena tekanan ekonomi yang terus berlanjut.
Grubhub bukan yang pertama dan sepertinya bukan layanan pengiriman terakhir yang mulai memangkas karyawan. Akhir tahun lalu, DoorDash mengumumkan akan memberhentikan hampir 1.300 karyawan karena “biaya operasional”. CEO perusahaan Tony Xu mengatakan bahwa DoorDash meningkatkan perekrutan selama pandemi dan biaya operasional akan terus melebihi penjualan.
Perbedaan besar antara DoorDash dan Grubhub adalah bahwa yang pertama menawarkan mereka yang diberhentikan 13 minggu kompensasi bersama dengan empat minggu pesangon. Pengumuman Grubhub hari ini tidak menyebutkan kompensasi atau pesangon apa pun bagi mereka yang di-PHK.
