InfoMalangRaya.com – Gubernur California mensahkan undang-undang yang mewajibkan sekolah untuk membatasi atau melarang penggunaan handphone (HP). Keputusan ini akan berdampak pada 5,9 juta siswa sekolah negara di negara bagian itu.
Melansir Daily Sabah pada Rabu (25/09/2024), keputusan Gubernur Gavin Newsom ini diambil sebagai respon atas kekhawatiran bahwa penggunaan ponsel secara berlebihan dapat menghambat proses belajar. Tak hanya itu, penggunaan ponsel juga dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko penyakit mental.
Sudah ada 13 negara bagian Amerika Serikat lain yang melarang atau membatasi penggunaan HP di sekolah. Florida menjadi negara bagian AS pertama yang melarang penggunaan ponsel di dalam kelas pada tahun 2023.
Sebelum diterapkan di negara bagian, salah satu county di Florida sudah lebih dulu menerapkan larangan penggunaan HP di sekolah. Los Angeles County, melalui dewan sekolahnya, melarang penggunaan ponsel bagi 429.000 siswanya pada bulan Juni.
County adalah wilayah yang lebih kecil dari negara bagian tetapi hampir selalu lebih besar daripada kota/kabupaten di Indonesia.
Pada bulan yang sama, Ahli Bedah AS, Vivek Murthy, meminta pemberian label peringatan di platform media sosial, mirip dengan yang ada di kemasan rokok, dan menyamakan masalah ini dengan keadaan darurat kesehatan mental.
Murthy mengutip sebuah studi dalam jurnal medis JAMA yang menunjukkan bahwa remaja yang menghabiskan lebih dari tiga jam sehari berselancar di media sosial mungkin berisiko tinggi mengalami penyakit mental, sementara merujuk pada survei Gallup yang menunjukkan bahwa rata-rata remaja menghabiskan 4,8 jam per hari di media sosial.
Rancangan undang-undang California, yang disahkan dengan suara 76-0 di majelis negara bagian dan 38-1 di senat, mengharuskan dewan sekolah atau lembaga pengelola sekolah lainnya untuk mengembangkan kebijakan untuk membatasi atau melarang penggunaan HP di kampus pada 1 Juli 2026, dan memperbarui kebijakan tersebut setiap lima tahun sekali.
“Kita tahu bahwa penggunaan smartphone yang berlebihan dapat meningkatkan kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya – tetapi kita memiliki kekuatan untuk melakukan intervensi. Undang-undang baru ini akan membantu siswa untuk fokus pada akademis, perkembangan sosial, dan dunia di depan mereka, bukan pada layar, ketika mereka berada di sekolah,” ujar Newsom dalam sebuah pernyataan.*
Baca juga: Prancis Uji Coba Larangan Siswa SD-SMP Pakai HP di Sekolah