InfoMalangRaya – Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali erupsi pada Senin (5/2/2024) pagi. Kabar erupsi tersebut disampaikan melalui akun X @info_semeru. Menurut keterangan akun tersebut, erupsi Semeru terjadi sekira pukul 04.29 WIB. “Dilaporkan terjadi erupsi dengan ketinggian abu vulkanik mencapai 14003 feet (4376 meter),” tulis info Semeru.
Letusan Gunung Semeru juga disertai dengan laporan VONA (Volcano Observatory Notice for Aviation) pada Gunung Semeru yang masih di status oranye. Status tersebut mengindikasikan adanya potensi erupsi dan meminta maskapai penerbangan untuk semakin waspada. Warna status oranye juga diartikan sebagai letusan dengan kode yang berpotensi membahayakan penerbangan, sehingga setiap pesawat harus berhati-hati dan menghindari kawasan di sekitar gunung tersebut. Sementara itu, kolom abu vulkanik teramati mengarah dari utara ke timur laut berwarna putih kelabu. “Intensitas abu vulkanik teramati tebal. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 170 detik,” tambah keterangannya. Sebagai informasi, status Gunung Semeru saat ini masih berada pada level III (Siaga). Menurut laporan Petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur, Ghufron Alwi yang melakukan pengamatan hingga Senin (5/2/2024), Semeru mengalami 79 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 51-165 detik. “3 kali gempa Guguran dengan amplitudo 3-6 mm dan lama gempa 54-60 detik. 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 8 mm, dan lama gempa 42-57 detik. 5 kali Harmonik dengan amplitudo 2-16 mm, dan lama gempa 82-626 detik. 1 kali gempa Vulkanik Dalam dengan amplitudo 12 mm, S-P 3.8 detik dan lama gempa 26 detik. 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 30-32 mm, S-P 18-29 detik dan lama gempa 53-90 detik,” tulis laporan Ghufron. Dalam laporannya, Ghufron juga mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Baca Juga :
Sepeda Motor dan Mobil Adu Banteng di Malang, Beruntung Tak Ada Korban Jiwa
Selain itu, Ghufron juga meminta masyarakat agar tidak beraktivitas dalam radius 5 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru. Karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar). “(masyarakat diharapkan) Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru. Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan,” pungkas Ghufron.