Sekolah Rakyat di Kota Malang Siap Dimulai
Program Sekolah Rakyat (SR) untuk jenjang SMP di Kota Malang akan segera dimulai. Kegiatan ini rencananya akan berlangsung pada Senin, 14 Juli 2025, dan akan dilaksanakan di Gedung Poltekom, Jalan Raya Tlogowaru, Kecamatan Kedungkandang. Pada hari pertama, para kepala sekolah dan guru yang akan mengajar 100 peserta didik akan diperkenalkan kepada siswa.
Kepala Dinas Sosial P3AP2KB Kota Malang, Donny Sandito, menjelaskan bahwa kewenangan penyelenggaraan Sekolah Rakyat kini berada di tangan Kementerian Sosial (Kemensos). Menurutnya, kegiatan pembelajaran seharusnya sudah dimulai tanggal 14 Juli. Saat ini, semua proses terkait penyiapan telah siap, termasuk kehadiran kepala sekolah dan perangkat pendukung lainnya.
“Kegiatan pembelajaran seharusnya sudah dimulai tanggal 14 Juli. Sekarang kewenangannya ada di Kementerian Sosial, di lokasi juga sudah ada kepala sekolah dan perangkat lainnya,” ujar Donny pada Minggu (13/7/2025).
Donny menambahkan bahwa agenda pada hari pertama kemungkinan besar akan difokuskan pada pengenalan staf pengajar. Ia juga menyatakan bahwa dirinya akan melakukan pengecekan langsung ke lokasi sekolah tersebut.
Pemilihan Guru dan Kepala Sekolah
Kepala sekolah SR jenjang SMP yang terpilih merupakan seorang guru dari SMA Taruna Nala, yang lolos seleksi dari enam pendaftar. Donny menjelaskan bahwa seluruh guru direkrut langsung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
“Gurunya yang merekrut dari Kementerian. Seperti kepala sekolahnya satu yang SMP ini dari guru SMA Taruna Nala.”
“Pada saat itu yang daftar ada enam guru. Kemudian yang di APDN itu dari guru SMA 5. Itu juga banyak yang mendaftarkan, mendaftarnya memang langsung ke Kementerian,” ungkapnya.
Pembagian Siswa dan Lokasi Sekolah
Sekolah Rakyat akan menerima total 100 siswa SMP yang akan dibagi menjadi empat rombongan belajar (rombel). Selain itu, akan ada 75 siswa SMA yang juga akan dibantu oleh Pemprov Jatim, dengan lokasi di BPSDM, Jalan Kawi, Kota Malang.
Proses pendaftaran siswa dilakukan secara proaktif oleh Dinas Sosial P3AP2KB dengan menyasar warga desil 1 dan 2. Donny menjelaskan bahwa pendaftaran berdasarkan Data Terpadu Sistem Layanan Keluarga (DTSEN), dan pihak dinas aktif mensosialisasikan ke kelurahan-kelurahan dan kecamatan.
“Pendaftaran untuk Sekolah Rakyat ini kami berdasarkan DTSEN, yang desil 1 dan 2. Dan pendaftarannya, kami yang aktif mensosialisasikan ke kelurahan-kelurahan dan kecamatan itu,” jelasnya.
Kurikulum yang Digunakan
Mengenai kurikulum yang akan digunakan, Donny menyatakan bahwa kurikulum tersebut merupakan adaptasi dari beberapa sekolah unggulan di Indonesia. Meskipun ia belum sepenuhnya mengetahui rincian kurikulum yang akan diterapkan, ia menegaskan bahwa kurikulum tersebut sudah disiapkan dan menggunakan standar terbaik dari sekolah-sekolah unggulan.
“Jadi untuk kurikulum dan lain sebagainya saya juga belum tahu pakai kurikulum apa. Tapi yang jelas pada rapat-rapat atau yang disampaikan itu di sambutan.”
“Kurikulumnya memang sudah ada dan memakai kurikulum yang terbaik dari beberapa sekolah unggulan di Indonesia,” tutupnya.