InfoMalangRaya.com– Kubah ikonik Masjid Hagia Sophia akan dibongkar sebagai bagian dari proyek pemugaran besar-besaran untuk melestarikan keutuhan struktur bangunan bersejarah yang juga monumen terkenal di dunia itu.
Pemugaran kubah itu, yang diawasi oleh Dirjen Yayasan di bawah Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan, menandai fase kritis dalam pekerjaan konservasi berkelanjutan yang juga melakukan perbaikan pada bagian makam, fasad, dan menara yang rusak, lansir Hurriyet Daily News Selasa (10/12/2024).
Digarap dalam beberapa tahap, restorasi belum lama ini tuntas dilakukan pada bagian makam Mehmet III, Selim II dan Murad III serta Muvakkithane Sübyan Mektebi. Sekarang, perhatian beralih ke bagian kubah, yang memiliki tantangan tersendiri disebabkan interior mosaiknya yang rumit dan kerentanannya terhadap kondisi lingkungan.
“Bagian bawah kubah (di dalam ruangan) ditutupi mosaik, sehingga intervensi struktural dari bawah hampir mustahil dilakukan,” jelas Ahmet Güleç, anggota komite ilmiah pada proyek restorasi tersebut.
“Untuk mengatasi hal ini, restorasi akan difokuskan pada bagian eksterior, dimulai dengan menghilangkan lapisan timbal dan material berbasis semen yang telah menyebabkan kerusakan seiring berjalannya waktu.”
Ketidakberaturan struktural pada lapisan timah penutup kubah diidentifikasi saat dilakukan studi pendahuluan. Dari temuan tersebut diketahui perlunya rencana untuk membongkar lapisan luar kubah dan menilai kondisi komponen strukturalnya.
Güleç menekankan pentingnya menjaga keaslian sejarah kubah daalam pemugaran. “Kami akan menggunakan bahan dan teknik yang konsisten dengan konstruksi era Ottoman guna memastikan kubah tersebut stabil sekaligus tetap pada karakter aslinya.”
Untuk melancarkan pengerjaan selama sepanjang tahun dan melindungi dari cuaca buruk, akan dibuat atap sementara di atas kubah. Dengan begitu pekerja bisa terlindungi dari angin atau guyuran hujan.
Pembongkaran dan kemudian perbaikan kubah direncanakan akan dimulai pada bulan Maret atau April tahun depan, setelah desain proyeknya sudah mendapatkan persetujuan Komite Ilmiah.
Proyek peremajaan itu juga termasuk pembenahan fasad bangunan di sisi utara dan timur, yang diketahui sudah rusak. Perancah yang terbuat dari pipa baja dan penutup jaring pengaman telah dipasang, dan plester berbasis semen non-asli sedang diganti dengan bahan tradisional era Ottoman. Pengukuran digital dan penilaian kerusakan terus dilakukan untuk memastikan ketepatan dalam proses perbaikan bangunan bersejarah itu.
Sementara itu, Menara Beyazid II dibongkar sebagian disebabkan strukturnya sudah goyah. Menara itu akan diperkuat dengan menggunakan tensioner modern yang terintegrasi ke dalam badan bangunannya.
Menara lainnya, seperti Menara Selim II, akan dipasangkan penyanggah eksternal guna meningkatkan ketahanannya terhadap gempa.
Meskipun pekerjaan itu rumit, diusahakan sebisa mungkin para wisatawan yang ingin melihat-lihat atau beribadah di sana tidak terganggu.*