InfoMalangRaya.com – Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, menyebut entitas penjajah ‘Israel’ berupaya menghindari tanggung jawab atas kejahatan pemboman Rumah Sakit Alma’madani (Baptis) di Gaza pada Selasa waktu setempat dengan menyebarkan berbagai propaganda dan kebohongan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Penjajah ‘Israel’, lanjut Hamas, melakukan kejahatan keji terhadap warga sipil Palestina yang berlindung dari serangan udara di rumah sakit sehingga tidak menyisakan tempat aman di Gaza.
Selain itu, penjajah ‘Israel’ sejak awal menyebarkan kebohongan dan narasi palsu terhadap perlawanan Palestina.
“Jelaslah bahwa musuh “Israel” telah menyebarkan kebohongan sejak awal perang destruktifnya terhadap rakyat kami, ketika dia tanpa bukti mengklaim bahwa perlawanan Palestina membunuh anak-anak, memenggal kepala, dan memperkosa wanita,” kata pernyataan Hamas sebagaimana diterima hidayatullah.com, Kamis (19/10/2023).
Peristiwa terakhir (pemboman rumah sakit) juga merupakan kelanjutan dari rangkaian kebohongan Israel dengan mengaitkannya dengan salah satu faksi perlawann. Hamas menyanggah pernyataan ‘Israel’ yang menyebut peristiwa tersebut karena kesalahan rudal faksi perlawanan Palestina.
“Sebelum dan selama peristiwa tersebut, faksi-faksi perlawanan tidak menembakkan rudal apapun ke wilayah-wilayah yang diduduki, sirene “Israel” tidak diaktifkan, dan rudal-rudal Kubah Besi tidak diluncurkan,” lanjut Hamas.
Menurut Hamas saat itu puluhan pesawat drone pengintai terus memantau Jalur Gaza (365 km2), memotret dan memantau setiap inci tanahnya.
“Jika pembantaian itu disebabkan oleh rudal-rudal perlawanan, seperti yang diklaim secara keliru oleh Entitas Penjajah “Israel”, mengapa mereka tidak menunjukkan satu gambar pun yang mendukung klaim mereka?” imbuh Hamas.
Pemboman ‘Israel’ terhadap Rumah Sakit Alma’madani menyebabkan 500 orang, termasuk pasien dan pengungsi syahid. Penjajah Zionis berusaha menyangkal dengan mempublikasikan video rekaman suara dan video palsu.*