Hamas Sampaikan Ucapan Terima Kasih pada Jenderal al-Sisi

InfoMalangRaya.com—Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengucapkan terima kasih kepada Presiden Mesir Jenderal Abdul Fattah al-Sisi karena menolak usulan atau langkah apa pun untuk mengevakuasi dan merelokasi penduduk Jalur Gaza.

Dalam sebuah pernyataan, Juru Bicara Hamas Hazem Qassem mengumumkan bahwa kelompoknya menghargai penegasan kembali Presiden al-Sisi atas dukungan tegas Mesir terhadap perjuangan Palestina dan penolakannya untuk mengulangi ketidakadilan historis yang telah menimpa rakyat Palestina.

“Kami (Hamas) sangat menghargai sikap Arab yang diungkapkan oleh Presiden Mesir Abdul Fattah al-Sisi… Terima kasih Mesir yang dipimpin oleh Presiden Abdul Fattah al-Sisi,” kata juru bicara tersebut.

Pernyataan Qassem diberikan kepada Bernama oleh Kedutaan Besar Mesir di sini.

Pada hari Rabu, Anadolu Agency melaporkan bahwa al-Sisi menegaskan bahwa Mesir tidak akan terlibat dalam pemindahan paksa warga Palestina, dan menggambarkannya sebagai “ketidakadilan yang tidak dapat kami lakukan.”

“Saya katakan ini dengan sangat jelas: pemindahan dan relokasi warga Palestina adalah ketidakadilan yang tidak dapat kami lakukan,” kata Al-Sisi dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Kenya William Ruto yang sedang berkunjung di Kairo, sebagaimana disiarkan di Nile TV milik pemerintah Mesir.

“Pemindahan warga Palestina tidak boleh ditoleransi atau dibiarkan karena dampaknya terhadap keamanan nasional Mesir dan Arab,” tambah presiden Mesir tersebut.

Sisi menekankan bahwa pendirian Mesir yang bersejarah terhadap perjuangan Palestina tidak akan pernah bisa dikompromikan, dan menyatakan bahwa Mesir bertekad untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat guna mencapai perdamaian yang diinginkan, berdasarkan “solusi dua negara”, sebuah solusi yang tidak pernah dikehendaki rakyat Palestina sendiri.

Donald Trump sebelumnya menyerukan agar Gaza “dibersihkan” dan warga Palestina dipindahkan ke Mesir dan Yordania, menggambarkan wilayah itu sebagai “tempat pembuangan sampah” menyusul serangan genosida ‘Israel’ atas Gaza.

Namun, Kairo dan Amman dengan tegas menolak setiap usulan untuk memindahkan atau memukimkan kembali warga Palestina dari tanah mereka.

Usulan Donald Trump muncul setelah perjanjian gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada 19 Januari, menghentikan serangan penjajah ‘Israel’ yang telah menyebabkan lebih dari 47.400 warga Palestina syahid, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai lebih dari 111.000 orang sejak 7 Oktober 2023. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *