Kenaikan Harga Telur Ayam Ras Mengkhawatirkan
Harga telur ayam ras di Indonesia terus meningkat dan telah melampaui harga acuan penjualan (HAP) yang ditetapkan. Pada pekan pertama Agustus 2025, harga telur ayam ras mencapai angka tertinggi sebesar Rp100.000 per kilogram. Angka ini menunjukkan kenaikan signifikan dari HAP sebesar Rp30.000 per kilogram.
Berdasarkan data dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) milik Kementerian Perdagangan, rata-rata harga telur ayam ras pada 8 Agustus 2025 mencapai Rp32.800 per kilogram. Dibandingkan dengan HAP, kenaikan tersebut mencapai 9,33%. Plt Deputi II Bidang Perekonomian dan Pangan Kantor Staf Presiden (KSP), Edy Priyono menyebut bahwa selisih antara harga pasar dan HAP hampir mencapai 10%, yang merupakan batas untuk masuk ke dalam kategori tidak aman.
“[Telur ayam] ada kecenderungan untuk naik dan juga ini sama dengan pengamatan kami, dan dia harganya sudah di atas harga acuan, meskipun jaraknya belum terlalu besar, tapi sudah hampir menyentuh 10%,” ujarnya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah 2025.
Meski harga telur ayam ras saat ini masih bisa dikendalikan, Edy berharap agar kondisi ini tetap dipantau secara ketat. Ia menjelaskan bahwa telur merupakan sumber protein yang relatif murah dibandingkan komoditas lain. Oleh karena itu, menjaga harga telur sangat penting untuk meningkatkan gizi masyarakat.
Wilayah dengan Harga Telur Tinggi
Beberapa wilayah mencatatkan harga telur ayam ras yang sangat tinggi. Di antaranya adalah Kabupaten Mamberamo Tengah dengan harga Rp100.000 per kilogram, Kabupaten Puncak Jaya dengan harga Rp95.000 per kilogram, dan Kabupaten Intan Jaya dengan harga Rp80.000 per kilogram. Beberapa kabupaten lain seperti Mappi, Puncak, Tolikara, Malaka, Jayawijaya, Merauke, dan Boven Digoel juga mengalami kenaikan harga telur.
Penyebab Kenaikan Harga Jagung
Kenaikan harga telur ayam tidak lepas dari kenaikan harga jagung yang menjadi bahan pakan utama ternak. Berdasarkan laporan KSP, harga jagung di tingkat peternak mencapai Rp6.326 per kilogram, meningkat 9,07% dari HAP sebesar Rp5.800 per kilogram. Kenaikan ini terjadi di berbagai sentra peternakan, termasuk Jawa Tengah dan Jawa Timur, di mana harga jagung sudah berada di atas Rp6.000 per kilogram.
Di beberapa daerah, harga jagung lebih rendah, seperti di Kabupaten Lembata dan Luwu dengan harga masing-masing Rp4.000 dan Rp4.800 per kilogram. Namun, adanya perbedaan harga antara daerah produsen dan daerah pengguna menjadi tantangan tersendiri.
Dampak Kenaikan Harga Jagung
Kenaikan harga jagung di tingkat peternak akan berdampak pada usaha peternak rakyat. Jika biaya pakan semakin mahal, para peternak cenderung mengurangi populasi ayam. Hal ini akan menyebabkan suplai telur berkurang dan harga telur kembali naik.
Untuk mengatasi hal ini, KSP meminta Perum Bulog dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) segera melepas cadangan jagung pemerintah (CJP) yang masih tersimpan di gudang Bulog. Tujuannya adalah untuk mengurangi stok jagung yang terlalu lama disimpan dan membantu para peternak dalam menjaga harga telur yang relatif murah.
Daftar Harga Telur Ayam Ras Terkini
Berikut adalah daftar harga telur ayam ras di 10 kabupaten/kota per 8 Agustus 2025:
- Kabupaten Mamberamo Tengah: Rp100.000 per kilogram
- Kabupaten Puncak Jaya: Rp95.000 per kilogram
- Kabupaten Intan Jaya: Rp80.000 per kilogram
- Kabupaten Mappi: Rp70.000 per kilogram
- Kabupaten Puncak: Rp68.900 per kilogram
- Kabupaten Tolikara: Rp65.000 per kilogram
- Kabupaten Malaka: Rp60.667 per kilogram
- Kabupaten Jayawijaya: Rp60.000 per kilogram
- Kabupaten Merauke: Rp56.000 per kilogram
- Kabupaten Boven Digoel: Rp55.000 per kilogram