Perayaan Hari Angklung Sedunia di Kota Lama Surabaya
Ratusan pemain angklung dari berbagai kota seperti Surabaya, Sidoarjo, dan Malang berkumpul di Kota Lama Surabaya pada Sabtu (29/11/2025) untuk merayakan Hari Angklung Sedunia. Acara ini menampilkan berbagai nada musik angklung yang mengisi udara dengan suara yang penuh semangat dan antusiasme.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai upaya untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya musik angklung ke tengah masyarakat. Ketua Pelaksana, Prihyanti Lumbanraca, menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk menggaungkan musik angklung agar bisa dikenal secara global.
- Dalam wawancara di lokasi acara, Prihyanti menjelaskan bahwa tujuan utama dari perayaan ini adalah untuk meningkatkan popularitas angklung dari Surabaya hingga ke tingkat internasional.
- Ia berharap banyak grup angklung dapat tampil di luar negeri sehingga budaya Indonesia tidak kalah dengan budaya asing, bahkan bisa lebih indah dalam penyajian.
Perayaan Hari Angklung Sedunia kali ini menjadi yang pertama kalinya digelar dengan jumlah peserta terbanyak. Acara dimulai dengan lomba angklung lagu daerah “Rujak Uleg”, yang menunjukkan keragaman dan kekayaan budaya lokal.
Kolaborasi dengan Pemain Biola dan Piano
Selain tampilan angklung, acara ini juga menampilkan kolaborasi dengan pemain biola dan piano. Penampilan ini memberikan nuansa baru dan kesan yang lebih lengkap dalam pengalaman mendengarkan musik angklung.
- Berbagai lagu daerah, nasional, hingga internasional dibawakan oleh para pemain angklung, termasuk lagu-lagu seperti “Dealova”, “Pamer Bojo”, serta beberapa lagu Mandarin dan Korea Selatan.
- Hasil dari rutinitas latihan satu pekan sekali ini menunjukkan kekompakan dan harmonisasi yang baik antara para pemain.
Meski cuaca sedang hujan deras sejak siang hingga sore hari, semangat para pemain tidak pernah surut. Mereka tetap antusias dan kompak dalam tampilan mereka.
Target Gelar Konser Akbar Angklung
Prihyanti juga menyampaikan rencana untuk menggelar konser akbar angklungers dengan skala yang lebih besar. Ia berharap dengan acara yang sering digelar, masyarakat akan semakin mengenal dan menyukai musik angklung.
- “Jika sering seperti ini, masyarakat akan jadi lebih kenal. Ngangklung bareng dan harapannya anak muda juga bisa mengikuti,” ujarnya.
- Ia berharap acara-acara seperti ini bisa terus digelar dan menjadi bagian dari tradisi budaya yang hidup di tengah masyarakat.
Sementara itu, Primadani Paramita dari Komunitas Angklung G’ma Rinor menyampaikan antusiasme dalam menampilkan berbagai lagu untuk merayakan Hari Angklung Sedunia di Surabaya.
- Meski cuaca hujan deras, kelompok angklung asal Surabaya ini tetap semangat dan kompak dalam menyanyikan berbagai lagu.
- Primadani menekankan bahwa angklung bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga bisa melatih daya ingat. Hal ini diharapkan bisa membantu mencegah demensia dan meningkatkan silaturahmi antar anggota grup.
Pentingnya Budaya Angklung
Angklung memiliki makna penting dalam kehidupan masyarakat, terutama dalam hal pendidikan dan sosial. Dengan bermain angklung, seseorang tidak hanya belajar tentang musik, tetapi juga tentang kerja sama dan disiplin.
- Dalam komunitas angklung, terdapat berbagai profesi dan usia yang bersatu dalam satu tujuan.
- Ini menciptakan lingkungan yang saling mendukung dan memperkuat ikatan sosial antar individu.
Dengan adanya perayaan Hari Angklung Sedunia, diharapkan masyarakat lebih memahami nilai-nilai budaya yang terkandung dalam musik angklung. Semoga acara-acara seperti ini terus berlangsung dan menjadi bagian dari tradisi yang tak terlupakan.







