Hari Angkutan Nasional, Gubernur Khofifah Gratiskan Layanan Trans Jatim Seharian

Oleh redaksi

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggratiskan layanan bus Trans Jatim di seluruh koridor aktif selama satu hari penuh pada Kamis, 24 April 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Angkutan Nasional. Kebijakan ini berlaku di lima koridor utama Trans Jatim, kecuali layanan Trans Jatim Luxury.

“Ini adalah bentuk apresiasi dan dorongan dari Pemprov Jatim agar masyarakat makin familiar dan nyaman menggunakan transportasi umum,” ujar Khofifah dalam keterangan resminya di Surabaya, Rabu (23/4).

Langkah ini merupakan bagian dari program Jatim Akses, sekaligus implementasi dari misi Nawa Bhakti Satya yang menekankan pentingnya aksesibilitas dan peningkatan kualitas layanan publik, termasuk sektor transportasi massal yang aman, terjangkau, dan ramah lingkungan.

Trans Jatim saat ini mengoperasikan lima koridor, yakni:

– Koridor I: Sidoarjo–Surabaya–Gresik

– Koridor II: Mojokerto–Surabaya

– Koridor III: Mojokerto–Gresik

– Koridor IV: Gresik–Lamongan

– Koridor V: Surabaya–Bangkalan

Data Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur mencatat, jumlah penumpang Trans Jatim sepanjang Januari hingga Maret 2025 telah mencapai 1.603.554 orang. Dari angka tersebut, Koridor I menjadi yang paling banyak digunakan, dengan 627.946 penumpang.

Gubernur Khofifah berharap, momentum Hari Angkutan Nasional bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mencoba dan mulai terbiasa menggunakan angkutan umum dalam aktivitas sehari-hari. “Kita ingin menghadirkan layanan transportasi yang tidak hanya efisien, tapi juga mendorong gaya hidup ramfah lingkungan,” kata Khofifah.

Ia juga mengajak masyarakat untuk mengunduh aplikasi Transjatim-AJAIB yang tersedia di AppStore dan Play Store, guna memudahkan akses informasi seperti jadwal perjalanan, rute bus, hingga jumlah penumpang secara real time.

“Manfaatkan kesempatan ini untuk mengenal lebih dekat layanan Trans Jatim. Ayo rek, bareng-bareng kita dorong budaya naik angkutan umum demi masa depan transportasi yang lebih baik,” tutup Khofifah.

Kebijakan tarif nol rupiah ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya mereka yang mengandalkan transportasi publik untuk mobilitas harian. Selain mengurangi beban biaya transportasi, program ini juga dinilai sebagai upaya konkret pemerintah daerah dalam mempromosikan moda transportasi massal yang inklusif dan berkelanjutan.

Kamu mungkin menyukai berita ini

Tinggalkan komentar