Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    IMG 20250827 WA0042 1 - Info Malang Raya

    Mazda Luncurkan Dua SUV Jagoan di Surabaya, Siap Rebut Hati Warga Jatim

    28 Agustus 2025
    Miro Baldo Bento Timnas Indonesia Istimewa 2 - Info Malang Raya

    Timnas Indonesia Berprestasi, Tapi Pemain Lokal Tergusur Naturalisasi

    28 Agustus 2025
    fw25 football ucl league shot 01 hero 0297 f2 16x9.avif - Info Malang Raya

    Bola Baru Liga Champions; Bernuansa 12 Zodiak Menuju Puncak di Budapest

    28 Agustus 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Mazda Luncurkan Dua SUV Jagoan di Surabaya, Siap Rebut Hati Warga Jatim
    • Timnas Indonesia Berprestasi, Tapi Pemain Lokal Tergusur Naturalisasi
    • Bola Baru Liga Champions; Bernuansa 12 Zodiak Menuju Puncak di Budapest
    • Krisis di Lini Pertahanan, Dortmund Resmi Rekrut Bek Chelsea
    • Mayoritas Tentara ‘Israel’ Tak Lagi Mau Bertempur
    • Produksi Tempe Kini Bisa 12 Jam Saja, UMKM Tak Lagi Pusing Cuaca
    • Daftar Skuad Timnas Prancis: Hugo Ekitike Tak Dipanggil!
    • Dana Minim, Atlet Dancesport Desa Panti Jember Tetap Targetkan Medali Emas Kejurnas
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - INTERNASIONAL - Hari Santri dan “Amanat Jihad Muhammadiyah”
    INTERNASIONAL

    Hari Santri dan “Amanat Jihad Muhammadiyah”

    By admin26 Oktober 2024
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Berita Amanat Jihad Muhammadiyah di Majalah Boelan Sabit - Info Malang Raya

    Peranan Muhammadiyah dalam perjuangan kemerdekaan dengan “Amanat Jihad”-nya, harusnya diakui sejajar dengan peran-peran jihad lainnya, seperti Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari

    InfoMalangRaya.com | SETIAP TANGGAL 22 Oktober selalu diperingati Hari Santri, sebagai wujud penghormatan atas peran ulama dan santri dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

    Selama ini, sebagian besar narasi publik umumnya lebih mengenal Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH. Hasyim Asy’ari sebagai landasan perjuangan umat Islam pada masa penjajahan.

    Padahal selanin NU, ada juga peran Muhammadiyah, terutama dalam merespons tuntutan zaman dengan gerakan jihadnya, tak kalah berpengaruh dan tak bisa diabaikan.

    Muhammadiyah juga pernah mengeluarkan “Amanat Jihad” pada 1946, menjadi landasan perjuangan yang teguh, menyiratkan tekad organisasi ini untuk menegakkan kemerdekaan Indonesia dengan komitmen total.

    Muhammadiyah sejak awal kemerdekaan memiliki pandangan yang jelas dalam mendukung Republik Indonesia yang baru lahir. Di bawah kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo, Muhammadiyah aktif melibatkan diri dalam perjuangan revolusi fisik melawan penjajah Belanda.

    Sebagai ketua Pengurus Besar Muhammadiyah dari tahun 1942 hingga 1953, Ki Bagus Hadikusumo memainkan peran penting dalam perumusan dasar negara, bersama tokoh-tokoh pendiri bangsa lainnya.

    Tak hanya itu, selama periode Revolusi Fisik, ketika ibu kota negara dipindahkan ke Yogyakarta pada 3 Januari 1946, Muhammadiyah turut mendukung perjuangan mempertahankan kemerdekaan dengan basis gerakannya yang tetap di Yogyakarta, kota yang menjadi pusat perlawanan rakyat Indonesia.

    Saat Belanda melancarkan Agresi Militer I pada 21 Juli 1947, Muhammadiyah melalui tokoh-tokohnya mengambil sikap konkret dengan membentuk Angkatan Perang Sabil (APS).

    Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hadjid sebagai ketua, KH. Ahmad Badawi sebagai wakil ketua, KH. Mahfudz sebagai imam, serta Ki Bagus Hadikusumo sebagai penasihat.

    Struktur APS dipenuhi oleh tokoh Muhammadiyah dari Kauman, yang memberikan dukungan nyata dalam perang melawan penjajah. APS kemudian menjadi kekuatan penting di masa Agresi Militer II, meski banyak pejuang Muhammadiyah yang gugur, seperti Zuhri (putra Ki Bagus Hadikusumo), Wilda (putra KH. Moechtar), Djarid (putra KH. Hadjid), dan beberapa tokoh lainnya yang mengorbankan nyawa demi kedaulatan negeri.

    Pimpinan Muhammadiyah juga berperan dalam membangkitkan semangat jihad di kalangan umat, dengan membentuk laskar-laskar yang berjuang di berbagai daerah.

    KH. Hadjid di Gelaran, Kasman Singodimedjo melalui indoktrinasi pemuda Islam di berbagai kota, dan Munawir Sjadzali di utara Magelang menunjukkan kontribusi besar Muhammadiyah dalam membangkitkan perlawanan.

    Selain itu, salah satu kader Muhammadiyah yang terkenal, Panglima Besar Jenderal Soedirman, memainkan peran vital dalam perang gerilya.

    Kepemimpinan dan strategi perang gerilya yang ditunjukkan oleh Soedirman diakui oleh Jenderal A.H. Nasution sebagai warisan dari semangat Hizbul Wathan yang kuat dalam mempertahankan kemerdekaan.

    Semangat jihad ini tidak hanya hadir dalam bentuk laskar perjuangan. Pada 28 Mei 1946, Muhammadiyah secara resmi mengeluarkan “Amanat Jihad”, seruan yang disebarluaskan melalui surat kabar Boelan Sabit pada 15 Juni 1946. (Lebih lanjut baca: Ridho Al-Hamidi, Paradigma Politik Muhammadiyah Epistemologi Berpikir dan Bertindak Kaum Reformis, 2020: 137-139).

    Seruan ini menjadi panggilan kepada seluruh umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, untuk bersiap menghadapi ujian kemerdekaan dengan kekuatan lahir dan batin.

    Dalam amanat tersebut, Muhammadiyah menekankan kewajiban berjihad di jalan Allah untuk menghadapi penjajah dengan menyerahkan segenap jiwa dan raga.

    Pesan ini bukan hanya tentang perlawanan fisik, tetapi juga ajakan untuk bertawakkal kepada Allah dan menjaga keteguhan iman, dengan keyakinan bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah bagian dari ketentuan-Nya .

    Muhammadiyah, meskipun dikenal sebagai gerakan pembaruan Islam yang fokus pada bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan, dalam konteks perjuangan kemerdekaan telah menunjukkan komitmen besar untuk membela tanah air.

    “Amanat Jihad” Muhammadiyah di tahun 1946 menggambarkan sikap Muhammadiyah dalam memperjuangkan cita-cita kemerdekaan, sejalan dengan nilai-nilai Islam dan semangat keindonesiaan.

    Sejak awal proklamasi kemerdekaan, Muhammadiyah dengan tegas mengakui eksistensi negara Indonesia dan bertekad untuk berkontribusi dalam memajukan negeri yang berdaulat ini.

    Peranan Muhammadiyah dalam perjuangan kemerdekaan ini harusnya diakui sejajar dengan peran-peran jihad lainnya, seperti Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari yang diinisiasi oleh Nahdlatul Ulama.

    Sebagaimana “Resolusi Jihad” menginspirasi perjuangan rakyat di Surabaya, “Amanat Jihad” Muhammadiyah juga menyulut semangat perjuangan di berbagai wilayah yang ditopang oleh kekuatan internal Muhammadiyah melalui jaringan laskar dan kader-kader militannya.

    Ini menunjukkan bahwa peringatan Hari Santri bukan hanya soal siapa yang paling berjasa, melainkan pengakuan kolektif terhadap perjuangan umat Islam yang bersatu padu mempertahankan tanah air dari segala ancaman.

    Bagi Muhammadiyah, “Amanat Jihad” ini juga menyisakan tantangan tersendiri untuk tetap memelihara semangat kemerdekaan dengan mengisi kemerdekaan tersebut secara nyata. Semangat jihad pada masa lalu telah mengajarkan pentingnya kesatuan, kekuatan, dan kemandirian umat dalam menghadapi segala macam tantangan.

    Hari Santri selayaknya dijadikan momentum untuk mengingatkan kembali masyarakat tentang nilai-nilai jihad yang telah dirintis oleh pendahulu kita, termasuk peran Muhammadiyah, dalam menjaga kedaulatan Indonesia hingga hari ini.

    Peran Mohammad Natsir

    Menarik untuk ditambahkan dalam artikel ini, sebuah data yang menggambarkan betapa “Resolusi Jihad” 22 Oktober yang jadi cikal bakal Hari Santri itu juga ada peran tokoh lain.

    Berdasarkan catatan dari Abdullah Hehamahua dalam buku “Cinderamata Perjuangan Mengenal Tokoh-Tokoh Masyumi” (2023: 54-55), Mohammad Natsir turut memiliki peran penting dalam tercetusnya Resolusi Jihad yang dikeluarkan oleh KH Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945.

    Peristiwa ini bukan hanya melibatkan tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU), tetapi juga tokoh-tokoh Muslim dari berbagai latar belakang yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, seperti Natsir yang berasal dari Masyumi.

    Dalam tulisan Hehamahua, Mohammad Natsir sebagai seorang tokoh berpandangan jauh ke depan menyadari betapa besar ancaman yang dihadapi bangsa Indonesia setelah kemerdekaan.

    Ketika itu, pasukan Sekutu yang dilengkapi persenjataan modern kembali datang bersama NICA untuk menguasai Indonesia.

    Untuk menghadapi ancaman ini, Mohammad Natsir berkeyakinan bahwa dibutuhkan sebuah fatwa jihad yang dikeluarkan oleh ulama karismatik guna membangkitkan semangat rakyat.

    Mohammad Natsir kemudian menyampaikan gagasan ini kepada Ruslan Abdul Ghani, yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Penerangan dan memiliki kedekatan dengan KH Hasyim Asy’ari, tokoh sentral NU dan ulama kharismatik di Jawa Timur.

    Menindaklanjuti saran Mohammad Natsir, Ruslan Abdul Ghani kemudian menghadap KH Hasyim Asy’ari, memohon beliau mengeluarkan fatwa yang dapat menggerakkan rakyat melawan invasi Sekutu dan NICA.

    Hasilnya, pada 22 Oktober 1945, KH Hasyim Asy’ari mengeluarkan “Resolusi Jihad” yang menyerukan umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan, termasuk dengan nyawa sekalipun jika diperlukan.

    Fatwa ini segera membakar semangat rakyat, terutama di Jawa Timur, hingga terjadi pertempuran hebat di Surabaya yang berpuncak pada tanggal 10 November 1945, peristiwa yang kini dikenang sebagai Hari Pahlawan.

    Cerita ini, sebagaimana dikisahkan oleh Ruslan Abdul Ghani dalam pertemuan dengan masyarakat Jawa Timur, menegaskan bahwa Mohammad Natsir juga berperan dalam memantik keluarnya Resolusi Jihad.

    Ini menunjukkan bahwa Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober bukanlah hanya hasil inisiatif NU, tetapi juga buah dari sinergi lintas tokoh bangsa yang memiliki cita-cita bersama, yaitu mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara.

    Semua data itu menunjukkan bahwa Hari Santri tidak sekadar penghormatan kepada para santri dan ulama, namun menjadi pengingat akan kontribusi bersama dari berbagai elemen masyarakat yang bergabung melawan penjajah.

    Termasuk dengan Muhammadiyah dengan “Amanat Jihad”-nya, demikian juga Mohammad Natsir dengan usulan cemerlangnya, serta peran dari tokoh-tokoh lain yang tidak terdokumentasikan dalam sejarah perjuangan masa revolusi.*/Mahmud Budi Setiawan

    Jumlah Pembaca: 160

    Amanat dan Hari Jihad Muhammadiyah Santri
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Tentara Israel Tidur - Info Malang Raya

    Mayoritas Tentara ‘Israel’ Tak Lagi Mau Bertempur

    27 Agustus 2025
    Baitul Maal InfoMalangRaya Kenalkan Logo Baru - Info Malang Raya

    Baitul Maal InfoMalangRaya Kenalkan Logo Baru

    27 Agustus 2025
    Tabligh Akbar di Lapas Kembangkuning Hijrah Menuju Kemerdekaan Hakiki - Info Malang Raya

    Tabligh Akbar di Lapas Kembangkuning: Hijrah Menuju Kemerdekaan Hakiki

    27 Agustus 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20242
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20241
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202426
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.