InfoMalangRaya.com – Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang syahid, menjadi perbincangan di sosial media terutama X setelah beredar berita mengenai hasil otopsi yang dibagikan media ‘Israel’ dan Quds News Network.
Hasil otopsi tersebut menunjukkan bahwa Yahya Sinwar tidak mengonsumsi makanan apapun selama 72 jam terakhir sebelum syahid dihujani tembakan tank oleh tentara ‘Israel’ saat bertempur di Gaza.
“Hasil otopsi terhadap jenazah Yahya Sinwar menunjukkan bahwa ia tidak makan apapun selama 72 jam terakhir sebelum kematiannya,” bunyi laporan Israel Hayom, surat kabar ‘Israel’ pada Senin (04/11/2024).
Hasil otopsi itu meruntuhkan klaim ‘Israel’ yang menuduh Sinwar dan pejuang Hamas memonopoli bantuan kemanusian yang dikirim ke Gaza.
Pada Kamis, 17 Oktober 2024, sebuah berita tentang kematian Yahya Sinwar mengejutkan dunia. Kabar itu pertama kali disebarkan oleh media ‘Israel’ dan kemudian dikonfirmasi oleh Hamas sehari setelahnya.
‘Israel’ dengan bangganya membagikan momen-momen terakhir kematian Sinwar, memperlihatkan perlawanan terakhir pemimpin Hamas itu melemparkan tongkat ke arah drone yang merekamnya.
Menurut laporan Al Jazeera, Yahya Sinwar syahid saat bertempur melawan pendudukan Israel di sebuah rumah di lingkungan Tal as-Sultan.
Kematiannya juga meruntuhkan tuduhan penjajah yang menyebut Sinwar bersembunyi di terowongan.
Baca juga: Cetak Gol, Pemain Al Ahly Selebrasi Tirukan Gaya Ikonik Yahya Sinwar
Arsitek Operasi Thufan Al-Aqsha
Hamas mengumumkan pada 7 Oktober 2023, sebuah operasi militer yang disebut Thufan Al-Aqsha atau “Badai Al-Aqsa” terhadap ‘Israel’ yang menjadikannya serangan terbesar oleh kelompok tersebut dalam beberapa dekade terakhir.
Para pejuang Palestina “menyusup” ke Israel dari Jalur Gaza, merebut pangkalan militer, melumpuhkan sistem pengawasan ‘Israel’ dan menyandera ratusan pemukim.
Pejuang Palestina, dipimpin Hamas, melancarkan serangan dari berbagai sisi baik laut, darat maupun udara. Sejumlah video bahkan viral di dunia maya menunjukkan para pejuang Hamas berada di atas kendaraan di dalam ‘Israel’ sementara yang lain terlihat melakukan paralayang ke wilayah pendudukan.
Sebagai tanggapan, pasukan penjajah ‘Israel’ mengumumkan untuk menargetkan posisi Hamas di dalam Jalur Gaza. Ribuan orang terbunuh dan puluhan ribu lainnya terluka dalam serangan ‘Israel’ di Jalur Gaza.
Pada saat artikel ini ditulis, ‘Israel’ telah membunuh lebih dari 43.000 orang Palestina dan melukai setidaknya 102.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, di tengah agresi ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Gaza sejak 7 Oktober 2023.*
Baca juga: Yahya Sinwar: Sang Perancang ‘Operasi Taufan Al-Aqsha’