InfoMalangRaya.com– Bekas menteri luar negeri Amerika Serikat Henry Kissinger, keturunan imigran Yahudi yang memainkan penting dan membentuk kebijakan luar negeri AS semasa Perang Dingin, meninggal dunia dalam usia 100 tahun hari Rabu (29/11/2023).
Mantan diplomat tertinggi AS kelahiran Jerman itu meninggal di rumahnya di Connecticut.
Rabu malam, pernyataan dari Kissinger Associates, firma konsultasi yang didirikannya, tidak menjelaskan apa penyebab kematiannya.
Henry Kissinger meninggalkan istri yang sudah dinikahinya selama 50 tahun, Nancy Maginnes Kissinger, serta dua anak, Elizabeth dan David, dari pernikahan sebelumnya serta lima cucu, lansir Associated Press.
Ia menjabat sebagai diplomat tertinggi Amerika Serikat dan penasihat keamanan nasional pada masa pemerintahan Nixon dan Ford.
Meskipun tidak lagi menjabat sejak pertengahan 1970-an, dia senantiasa dijadikan penasihat oleh beberapa presiden AS selama puluhan tahun.
Dilahirkan di Jerman pada 1923, putra pertama dari seorang guru Yahudi itu menjejakkan kakinya perdana di Amerika Serikat pada 1938 ketika keluarganya melarikan diri dari kejaran Nazi. Dia tidak pernah benar-benar menghilangkan aksen Bavaria-nya.
Dia resmi menjadi warga negara AS pada 1943 dan berdinas selama tiga tahun di US Army dan kemudian di Counter Intelligence Corps.
Setelah memperoleh gelar sarjana dan master serta PhD, dia memberi kuliah hubungan internasional di Universitas Harvard.
Pada 1969, presiden AS kala itu Nixon menunjuknya sebagai penasihat keamanan nasional, posisi yang memberikan peluang besar baginya untuk membentuk dan memoles kebijakan luar negeri AS.
Pada masa delapan tahun Kissinger menjabat sebagai penasihat keamanan nasional dan menteri luar negeri antara 1969-1977, Amerika Serikat akhirnya mengakhiri keterlibatannya dalam Perang Vietnam, membuka hubungan dengan China, membantu mengakhiri Perang Yom Kippur 1973 di Timur Tengah antara Mesir dan suriah di satu kubu melawan Zionis Israel di kubu lain.
Pada 1973, dia dianugerahi Nobel Perdamaian bersama pemimpin Vietnam Utara Le Duc Tho, yang menolak untuk menerimanya.
Pemberian anugerah itu mengakibatkan dua anggota komite Nobel mengundurkan diri.
Setelah tidak lagi menempati jabatan di pemerintahan pada 1977, Kissinger masih terus dipakai sebagai penasihat beberapa presiden dan pejabat tinggi AS lain.
Ia juga menjabat sebagai dewan direksi di berbagai perusahaan dan menjadi anggota forum-forum kebijakan luar negeri dan keamanan, serta menulis 21 buku.
Bahkan setelah menginjak usia 100 tahun, Kissinger tetap menjalani kehidupan yang aktif, termasuk kunjungan mendadak pada bulan Juli tahun ini ke Beijing untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping, di mana negarawan lanjut usia itu dijamu dengan baik meskipun hubungan China dan AS sedang dingin.
Kunjungan Kissinger itu mengundang sindiran dari jubir US National Security Council John Kirby, yang mengatakan bahwa sangat disayangkan seorang warga AS justru mendapatkan akses langsung ke pemimpin China sementara pemerintah AS tidak demikian.
Dalam wawancara dengan ABC untuk promosi salah satu bukunya pada Juli 2022 – ketika dia berusia 99 tahun – Kissinger ditanya apakah dia akan menarik kembali keputusan-keputusan atau saran-saran yang pernah dibuatnya.
“Saya memikirkan soal ini sepanjang hidup saya. Ini adalah hobi dan juga pekerjaan saya,” katanya. “Jadi, rekomendasi-rekomendasi yang saya buat adalah yang terbaik yang saya mampu buat pada kala itu.”*