InfoMalangRaya.com – Kelompok Houthi pada Ahad mengatakan mereka telah menargetkan sebuah kapal induk AS dengan rudal balistik dan drone, sebagai aksi balasan atas serangan Amerika Serikat di Yaman.
Juru bicara Houthi, Yahya Saree, dalam sebuah pernyataan di saluran tv Al Masirah mengatakan bahwa AS melancarkan “lebih dari 47 serangan udara terang-terangan” di tanah Yaman dalam beberapa jam terakhir.
“Musuh Amerika melakukan pembantaian, mengakibatkan puluhan orang terbunuh dan terluka, dengan jumlah korban yang masih dalam proses finalisasi,” kata Yahya.
Kementerian Kesehatan Yaman, yang dikelola Houthi, mengatakan bahwa serangan AS menewaskan 31 orang dan melukai 101 orang, kebanyakan perempuan dan anak-anak.
Sebagai balasan terhadap pembantaian tersebut, Yahya mengatakan bahwa pasukan Houthi melakukan “operasi militer kualitatif” yang menargetkan USS Harry S. Truman dan kapal-kapal perang yang menyertainya di Laut Merah bagian utara dengan 18 rudal balistik dan rudal bersayap serta sebuah drone.
Dia bersumpah bahwa kelompok yang didukung Iran itu tidak akan ragu untuk menyerang semua aset angkatan laut AS di Laut Merah dan Laut Arab sebagai pembalasan.
Saree juga menegaskan kembali blokade laut Houthi terhadap kapal-kapal yang terkait dengan ‘Israel’ di Laut Merah, aksi yang akan terus berlangsung hingga bantuan kemanusiaan diperbolehkan masuk Gaza.
Serangan terhadap kapal induk AS tersebut menyusul pengumuman Presiden Donald Trump pada hari Sabtu bahwa ia memerintahkan “tindakan tegas dan kuat” terhadap Houthi atas serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, yang menandai serangan pertama AS di Yaman sejak gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza yang dimulai pada 19 Januari.
Houthi telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan penjajah ‘Israel’ di Laut Merah dengan rudal dan drone sejak akhir 2023, yang mengganggu perdagangan global, sebagai bentuk solidaritas terhadap Jalur Gaza.*
