Houthi Syiah dan Saudi akan Berunding Demi Capai Kesepakatan Damai

InfoMalangRaya.com – Utusan Houthi Syiah dan Oman dikabarkan menuju Arab Saudi untuk menegosiasikan gencatan senjata permanen dengan para pejabat Saudi untuk mengakhiri perang di Yaman.
Para pejabat Houthi akan melakukan perjalanan ke Riyadh dengan mediator Oman, yang mendarat di Sanaa pada hari Kamis, kata sumber-sumber tersebut.
Pemerintah Saudi dan seorang juru bicara Houthi tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Jika terjadi ini akan menjadi kunjungan resmi pertama oleh pejabat Houthi ke kerajaan sejak perang meletus di Yaman pada tahun 2014 setelah kelompok yang bersekutu dengan Iran itu menggulingkan pemerintah yang didukung Saudi di Sanaa.
Putaran pertama negosiasi yang dimediasi oleh Oman antara Riyadh dan Sanaa, yang berjalan paralel dengan upaya-upaya perdamaian PBB, diselenggarakan pada bulan April ketika utusan Saudi mengunjungi Sanaa.
Kelompok Houthi telah berperang melawan aliansi militer pimpinan Saudi sejak 2015 dalam konflik yang telah menewaskan ratusan ribu orang dan menyebabkan 80% populasi Yaman bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Pesawat Oman tersebut diperkirakan akan terbang dari Sanaa ke Riyadh pada Kamis malam, kata orang-orang.
Membuka pelabuhan dan bandara yang dikuasai Houthi
Sumber-sumber yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada Reuters bahwa pembicaraan Saudi-Houthi difokuskan pada pembukaan kembali pelabuhan-pelabuhan yang dikuasai Houthi dan bandara Sanaa, pembayaran gaji pegawai negeri dari pendapatan minyak, upaya-upaya pembangunan kembali, dan jadwal bagi pasukan asing untuk meninggalkan Yaman.
Oman, yang berbatasan dengan Yaman, telah berusaha selama bertahun-tahun untuk menjembatani perbedaan antara pihak-pihak yang bertikai, dan lebih luas lagi antara Iran dan Arab Saudi dan Amerika Serikat.
Inisiatif-inisiatif perdamaian telah mendapatkan momentum sejak Arab Saudi dan Iran setuju untuk membangun kembali hubungan dalam sebuah kesepakatan yang ditengahi oleh China. Gencatan senjata permanen di Yaman akan menandai tonggak sejarah dalam menstabilkan Timur Tengah.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *