Bondowoso (IMR) – Nasib malang menimpa Melati-nama samaran- warga Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso. Selama 7 tahun ia mengaku menerima pelecehan oleh ayah kandungnya sendiri berinisial A.
Melati adalah anak dari keluarga broken home. Ayah dan ibunya inisial J berpisah saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar. Selama itu, Melati tinggal bersama ayahnya.
Sedangkan ibunya pulang ke rumah asalnya yang berbeda desa, namun satu kecamatan dengan ayahnya. Lalu J bekerja sebagai TKW ke Malaysia hingga sekarang.
Melati kini telah berusia 20 tahun. Tiba-tiba, ia curhat pada ibunya perihal perbuatan ayah kandungnya tersebut melalui pesan WhatsApp. Melati mengaku sudah tidak betah lagi tinggal bersama ayahnya.
Melati bertutur bahwa ayah kandungnya hampir setiap malam masuk ke kamarnya. Kemudian melakukan pelecehan. Biasanya pelaku masuk ke kamar pukul 23.00 hingga 01.00 WIB.
Setelahnya, ayah kandungnya meremas-remas bagian dada Melati. Bahkan sempat akan memasukkan alat vitalnya. Namun Melati menolak. Ayahnya lalu melampiaskan melalui paha Melati.
Pada ibunya, melati mengaku ayahnya memperlakukan dirinya sejak ia masuk ke pesantren tepatnya kelas VII SMP. Usianya saat itu 13 tahun atau sejak 7 tahun lalu.
Melati diam dan tidak bercerita karena masih menaruh harap pada ayahnya bisa berubah. Tetapi justu kelakukannya kian menjadi. Bahkan setiap malam Melati dilecehkan. “Kalau diremas bagian dada sudah biasa katanya,” kata J.
Melati takut menolak aksi bejat sang ayah, karena takut diancam dengan kekerasan. Saban malam ayahnya melancarkan aksi bejatnya ketika adik-adik Melati tertidur pulas.
Melati lulus pondok pesantren pada tahun 2024 lalu. Setahun pasca lulus, Melati masih tinggal bersama ayahnya. Pelecehan masih dilakukan. Terakhir kali tiga pekan lalu atau di awal Juli 2025.
Usai curhat, kini Melati sudah dievakuasi ke rumah ibunya. Ia sekarang tinggal bersama bibinya. Ayah Melati sampai sekarang belum berkeluarga. Alasannya, masih ingin membahagiakan Melati.
Bahkan saat ada yang hendak meminang Melati, pelaku selalu merasa keberatan, menolak dan cenderung menghalangi. “Ternyata malah di-anu sendiri,” geramnya.
J merasa tidak rela Melati dilecehkan dan diperlakukan tidak terhormat seperti itu. Ia berharap A, mantan suaminya itu bisa dijebloskan ke penjara. “Anak saya tidak sanggup menceritakan kelakuan ayahnya. Tapi kalau saya tetap ingin lanjut (proses hukum),” pungkasnya. (awi/but)