Sindikat Kejahatan di Filipina yang Menyamar sebagai Teman Traveling
Sebuah kejadian mengerikan terjadi di sebuah forum komunitas Filipina, yang berawal dari postingan sederhana yang tampak biasa namun ternyata menjadi ajang bahaya bagi korban. Postingan tersebut berisi ajakan untuk traveling bersama dengan tulisan “Bosan nih traveling sendirian. Ada yang mau jalan-jalan bareng?”.
Pada pandangan pertama, tawaran ini terlihat seperti kesempatan untuk menjalin persahabatan baru atau menemani perjalanan wisata. Namun, bagi sejumlah orang yang membalas pesan itu, hal tersebut berujung pada kehilangan nyawa dan harta benda mereka.
Sindikat kejahatan yang dipimpin oleh Kim Seonggon, Choi Seyong, Kim Wongeun, dan Kim Wonbin telah melakukan aksi jahatnya selama bertahun-tahun. Mereka mengincar para turis asal Korea Selatan dengan modus yang sangat licik. Pelaku berpura-pura menjadi teman travel, lalu menculik korban, memukuli, merampas barang berharga, dan dalam beberapa kasus bahkan membunuh korban sebelum menguburnya secara diam-diam.
Dari hasil penyelidikan, ditemukan lebih dari 10 korban yang menjadi korban perampokan. Diperkirakan setidaknya lima dari korban tersebut meninggal dunia, meski hanya dua kasus yang berhasil dikonfirmasi oleh pihak berwajib. Sementara itu, ada beberapa korban yang hingga kini masih hilang tanpa jejak.
Salah satu korban yang dikenal sebagai A adalah seorang pekerja kantoran biasa. Sebelum liburan ke Filipina, ia mencari teman traveling melalui forum online dan menemukan postingan yang menyatakan rasa bosan dalam perjalanan sendirian. Ia kemudian menghubungi pemilik unggahan tersebut.
Saat bertemu di lokasi yang disepakati, A berkenalan dengan Kim Seonggon dan Kim Wongeun. Kedua pelaku ini meyakinkan korban bahwa mereka akan menemani perjalanannya. Bahkan, mereka mengajak A untuk bertemu lagi keesokan harinya.
Setelah diculik, A dibawa ke sebuah rumah di pinggiran Cebu. Di sana, ia diikat dengan rantai besi dan digantungkan ke gagang pintu kamar mandi. Rencana para pelaku untuk menguras uang korban terbilang sangat rapi. Mereka memaksa A mengajukan pinjaman dan mengambil alih rekening serta kartu bank milik korban.
Dengan metode ini, sindikat kejahatan tersebut berhasil mentransfer dan menarik uang hingga total 10 juta won atas nama A. Tindakan ini menunjukkan betapa terstruktur dan sadisnya cara mereka dalam melakukan aksinya.
Peristiwa ini menjadi peringatan penting bagi siapa pun yang ingin mencari teman travel melalui media online. Meskipun ajakan untuk berbagi pengalaman perjalanan bisa menjadi kesempatan untuk berkenalan, tetapi harus waspada terhadap modus yang tidak jelas dan tidak terbuka. Selalu pastikan bahwa teman travel yang dihubungi memiliki riwayat yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.