InfoMalangRaya, Indonesia – Dalam beberapa hari terakhir ini, rumor mengejutkan bergulir di Liga Indonesia. Imran Nahumarury dikabarkan akan segera berpisah dengan klubnya, Malut United. Kabar itu mengejutkan karena pelatih berumur 46 tahun itu justru baru saja memperpanjang kontrak pada medio April silam.
Imran tidak membantah rumor tersebut. Namun, dia tak menjelaskan secara rinci hal yang melatarbelakanginya. “Ya, biasalah pohon yang semakin tinggi akan banyak diterpa angin kencang,” kata Imran Nahumarury pada Kamis (12/6/2025) seperti dikutip InfoMalangRaya dari Referensi Maluku. “Prinsipnya, saya menghargai apapun keputusan manajemen klub.”
Belakangan, manajemen Malut United mengonfirmasi sang pelatih sudah dipecat. Tinggal pengumuman secara resminya saja yang belum dilakukan. “Sabtu kemarin (14/6) itu sudah turun surat keputusan pemecatan,” kata salah satu pengurus Malut United yang enggan disebutkan namanya seraya menyebut adanya konflik kepentingan dan kesalahan yang dianggap merugikan klub.
Mengenai hal itu, Imran justru menantang manajemen klub untuk segera memberikan SK pemecatannya. Hingga Minggu sore, dia belum menerima SK pemecatan dirinya dari posisi pelatih. “Sampai sekarang, dorang seng berani,” kata dia. Adapun soal putusan apa pun yang dibuat klub, dia berseloroh, “Saya serahkan saja semuanya ke klub.”
Langkah Berikut Imran Nahumarury
Bagi Imran Nahumarury, semakin cepat manajemen Malut United menyerahkan surat keputusan pemecatan dirinya dan mengumumkan secara resmi kepada publik mengenai hal itu akan semakin baik. Pasalnya, itu akan membuat dia bisa langsung mengambil langkah berikut dalam karier kepelatihannya.
Imran sama sekali tidak gamang ataupun risau karena sudah ada beberapa tawaran yang masuk meskipun dia kemungkinan besar tak akan beredar di Liga 1 pada musim depan. “Saya sudah siap keluar karena sudah ada empat klub Liga 2 PSSI yang mengontak saya. Satu hari ini dari Liga 2 sudah 4 tim yang telepon saya. Saya kasih info satu saja: PSMS,” kata dia.
Bagi Liga 1, kehilangan Imran adalah pukulan besar. Musim lalu, dia tercatat sebagai pelatih fenomenal. Dia mampu membawa Laskar Kie Raha bersaing di papan atas dan finis di posisi ke-3. Itu luar biasa karena klubnya berstatus tim promosi dari Liga 2. Sudah begitu, dia pun tercatat sebagai satu-satunya pelatih lokal yang bertahan dari awal hingga akhir musim.
Kini, patut dinantikan pengumuman resmi sekaligus pernyataan gamblang dari manajemen Laskar Kie Raha mengenai perubahan kebijakan dalam kurun waktu dua bulan dari perpanjangan kontrak menjadi pemecatan Imran. Bagaimanapun, tentu ada sesuatu yang besar di balik itu. Publik sepak bola Indonesia berhak mengetahui hal tersebut karena Imran saat ini termasuk aset berharga.