Kerja Sama Strategis Indonesia dan Tunisia di Bidang Kesehatan
Kunjungan diplomatik antara Indonesia dan Tunisia kembali menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat hubungan bilateral, khususnya di bidang kesehatan. Dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta, Dubes Tunisia untuk Indonesia, Mohamed Trabelsi, melakukan kunjungan ke Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI), yang diterima langsung oleh Kepala BPOM RI, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed., Ph.D.
Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam membuka peluang kerja sama strategis antara kedua negara. Fokus utama pembahasan adalah penguatan sistem pengawasan obat dan makanan di Tunisia serta meningkatkan perdagangan produk kesehatan dari Indonesia. Dubes Mohamed Trabelsi menyampaikan ketertarikan Tunisia untuk mempererat hubungan institusional dan membuka jalur kerja sama teknis dengan BPOM RI.
Taruna Ikrar menegaskan bahwa Indonesia siap membangun regulatory partnership yang memberi manfaat langsung bagi kedua negara. “Indonesia memiliki industri farmasi dan vaksin yang semakin kompetitif secara global. Melalui kerja sama ini, kita membuka peluang ekonomi signifikan bahkan bisa mencapai puluhan triliun rupiah seiring meningkatnya investasi, perdagangan, dan kolaborasi teknologi,” ujar Kepala BPOM RI.
Rekam Jejak Positif dan Tantangan di Sektor Farmasi Tunisia
Indonesia telah menunjukkan rekam jejak positif dalam kerja sama internasional, salah satunya melalui ekspor vaksin Pentabio oleh Bio Farma ke Tunisia senilai USD 3.367.650. Namun, Tunisia masih menghadapi tantangan di sektor farmasi, seperti jumlah industri terbatas dan riset obat yang belum optimal.
Untuk menjawab tantangan tersebut, BPOM RI menawarkan kerja sama teknis berupa:
- Digitalisasi perizinan melalui sistem e-registration.
- Penerapan regulatory reliance, yaitu pengakuan regulasi antar negara.
- Pengembangan kapasitas sumber daya manusia lewat pelatihan registrasi obat, inspeksi fasilitas produksi, pengawasan, dan pengujian laboratorium.
Pertemuan ini juga menjadi momentum penting dalam membentuk framework of cooperation yang lebih terarah, sekaligus memperkuat diplomasi kesehatan Indonesia di Afrika Utara.
Visi Bersama Menuju Indonesia Emas 2045
Taruna menegaskan bahwa kerja sama ini selaras dengan visi Presiden memperluas diplomasi ekonomi dan kesehatan global menuju Indonesia Emas 2045. Dubes Tunisia menyambut baik peluang tersebut dan berkomitmen menindaklanjuti kerja sama dalam bentuk dialog teknis antar-regulator.
Pertemuan ditutup dengan pertukaran cenderamata dan penyusunan agenda tahap awal. Kedua belah pihak sepakat untuk terus menjalin komunikasi dan mempercepat implementasi kerja sama yang telah disepakati.
Peluang Ekonomi yang Menguntungkan
Dengan peningkatan investasi, perdagangan, dan kolaborasi teknologi, kerja sama antara Indonesia dan Tunisia di bidang kesehatan diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Ini tidak hanya akan memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga memperluas jaringan diplomasi kesehatan Indonesia di kawasan Afrika Utara.







