Industri Otomotif Menghadapi Tantangan Berat
Industri otomotif saat ini sedang menghadapi tantangan besar. Banyak perusahaan mengalami penurunan permintaan yang signifikan, sehingga menyebabkan pengurangan jumlah tenaga kerja atau PHK. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara lain, termasuk Jerman, yang dikenal sebagai salah satu produsen otomotif utama dunia.
Di Jerman, hingga akhir Juni 2025, sebanyak 114.000 pekerjaan hilang dalam dua bulan terakhir. Hampir separuh dari angka tersebut berasal dari sektor industri otomotif. Menurut analisis yang dilakukan oleh EY berdasarkan data dari kantor statistik Jerman (Destatis), industri otomotif memangkas sekitar 51.500 posisi atau sekitar 7 persen dari total tenaga kerja.
Kondisi Pasar Otomotif yang Lesu
Jongkie Sugiarto, Ketua Gabungan Kendaraan Industri Bermotor (Gaikindo), mengakui bahwa kondisi pasar otomotif saat ini sangat lesu. Meskipun begitu, ia tetap berharap bahwa situasi akan membaik pada akhir tahun ini. Ia juga mengekspresikan kekhawatiran jika penjualan dan produksi terus menurun, yang bisa berdampak pada PHK.
“Memang sedang sangat lesu, mudah-mudahan sampai dengan akhir tahun bisa agak membaik. Kami juga khawatir jika penjualan dan produksi terus menurun dan bisa berdampak pada PHK, ini yang sangat tidak kami harapkan,” ujarnya.
Upaya untuk Meningkatkan Penjualan
Untuk mengatasi situasi ini, Gaikindo berharap bahwa pameran otomotif yang diadakan di Jakarta dan beberapa kota lainnya dapat membantu meningkatkan angka penjualan. Beberapa pameran seperti GIIAS Surabaya, Bandung, Makasar, Semarang, dan GJAW diharapkan menjadi stimulus untuk menaikkan penjualan mobil.
Data Penjualan Mobil Juli 2025
Gaikindo telah merilis data penjualan mobil untuk Juli 2025. Hasilnya menunjukkan penurunan dibandingkan periode yang sama pada Juli 2024 (year-on-year/yoy). Berdasarkan data terbaru, penjualan mobil secara wholesales pada Juli 2025 tercatat sebesar 60.552 unit, turun 18,4 persen dibandingkan Juli 2024 yang mencapai 74.230 unit.
Penjualan mobil secara retail juga mengalami penurunan sebesar 12,3 persen secara yoy, dengan capaian 62.770 unit, lebih rendah dibandingkan Juli 2024 yang mencapai 75.588 unit.
Namun, jika dilihat secara bulanan atau month-to-month (mtm), penjualan wholesales justru naik 4,8 persen. Kenaikan ini dipengaruhi oleh penyelenggaraan pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Pameran ini diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi industri otomotif.