Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot
    Timnas U 23 Vietnam dibuat Kim Sang sik serasa bermain di kandang sendiri di SUGBK thanhnien.vn - Info Malang Raya

    Ini Resep Kim Sang-sik Taklukkan Timnas U-23 Indonesia

    1 Agustus 2025
    kerangka konseptual - Info Malang Raya

    Kerangka di KM Barcelona VA Terungkap, Ini Penjelasan Polda Sulut

    31 Juli 2025
    AA1I6wZH - Info Malang Raya

    Aturan Kuota Pemain Asing di BRI Super League Berubah Lagi

    31 Juli 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Ini Resep Kim Sang-sik Taklukkan Timnas U-23 Indonesia
    • Kerangka di KM Barcelona VA Terungkap, Ini Penjelasan Polda Sulut
    • Aturan Kuota Pemain Asing di BRI Super League Berubah Lagi
    • Ketimpangan PTN dan PTS di Malang, LLDIKTI Dorong Kemandirian dan Inovasi
    • Tara Barso Berani Tampil dengan Kebaya Sehari-hari
    • NewJeans Kembali ke ADOR, Tapi Ada Syaratnya
    • Final Piala AFF U-23 2025: Achmad Maulana Berharap Ulangi Kejayaan 1987, Garuda Kembali Berlaga di GBK?
    • Bawa Ketenangan ke Tingkat Lebih Tinggi dengan 3 Lini Baru
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Beranda - NASIONAL - Industri Padat Karya di Tengah Badai PHK
    NASIONAL

    Industri Padat Karya di Tengah Badai PHK

    By admin31 Juli 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    AA1JxqFS - Info Malang Raya

    Tantangan Industri Padat Karya di Tengah Tekanan Ekonomi Global

    Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri padat karya terus meningkat, mengakibatkan penurunan jumlah tenaga kerja yang terdampak. Hal ini disebabkan oleh berbagai tekanan ekonomi yang melanda dunia usaha. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W Kamdani, menyatakan bahwa saat ini fenomena PHK semakin marak, khususnya di sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) yang mengalami kesulitan besar.

    Menurut Shinta, kondisi tersebut menunjukkan bahwa sektor-sektor padat karya seperti TPT sangat rentan terhadap perubahan ekonomi global. Ia menekankan perlunya pemerintah mengambil langkah-langkah strategis untuk mendukung sektor industri ini agar tetap bertahan dan menciptakan lapangan kerja.

    Langkah Dukungan yang Direkomendasikan

    Untuk mengatasi tantangan ini, Shinta menyarankan pemerintah memberikan berbagai insentif fiskal. Beberapa rekomendasi yang diajukan antara lain:

    • Pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) jasa subkontrak dan bahan baku.
    • Percepatan restitusi PPN.
    • Penghapusan bea masuk bahan baku untuk industri.
    • Perluasan skema PPh 21 ditanggung pemerintah.
    • Akses pembiayaan yang lebih inklusif.

    Selain itu, dunia usaha juga menyarankan stimulus biaya tenaga kerja dan energi. Beberapa opsi yang dianjurkan antara lain:

    • Subsidi iuran BPJS Kesehatan untuk sektor terdampak.
    • Diskon listrik dan subsidi gas.
    • Pengembangan energi terbarukan melalui PLTS atap dengan skema net-metering.

    Shinta menjelaskan bahwa langkah-langkah ini dirancang untuk menjaga arus kas, mempertahankan kapasitas produksi, serta mencegah gelombang PHK lanjutan. Ia menegaskan bahwa industri padat karya sedang berada di persimpangan jalan. Jika tidak diberi perlindungan dan insentif yang cukup, maka potensi kehilangan sektor yang selama ini menyerap banyak tenaga kerja sangat tinggi.

    Data Survei dan Prediksi Masa Depan

    Dalam survei terbaru Apindo, 50% responden menyatakan telah mengurangi tenaga kerjanya atau melakukan PHK akibat ketidakpastian ekonomi. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlangsung dalam waktu yang tidak dapat diprediksi. Shinta menuturkan bahwa situasi ekonomi global yang terus berubah, kondisi geopolitik yang meningkat, dan proyeksi pertumbuhan yang menurun membuat banyak perusahaan sulit mengambil keputusan.

    Akibatnya, banyak perusahaan bersikap menahan ekspansi, memperlambat rekrutmen, dan fokus pada efisiensi. Dalam survei Apindo yang baru saja dilakukan, lebih dari 50% responden menyatakan telah mengurangi tenaga kerja dan masih akan terus melakukan hal ini.

    Peluang dari Tarif Trump

    Negosiasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) yang menghasilkan kesepakatan penurunan tarif dagang resiprokal dari 32% menjadi 19% untuk produk Indonesia dinilai dapat meminimalisir risiko lonjokan PHK di industri padat karya. Shinta menilai jika Indonesia dikenai tarif impor yang lebih tinggi maka akan berdampak pada ekspor TPT yang dikhawatirkan bisa memicu gelombang PHK.

    Dengan tarif resiprokal yang lebih kompetitif dibandingkan negara kompetitor, menurut Shinta, dapat menjadi peluang Indonesia untuk menarik investasi di industri TPT. Ia menyebut beberapa perusahaan asing dari China sudah mulai mengalihkan investasi ke Tanah Air, terutama di sektor ritel.

    Insentif untuk Industri Padat Karya

    Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai pemerintah perlu mempertimbangkan kembali pemberian paket insentif fiskal ke sejumlah sektor industri padat karya, seperti keringanan pajak hingga subsidi energi. Namun, ia menilai usulan insentif fiskal harus dilakukan secara selektif dan berbasis pemetaan sektoral.

    Yusuf menjelaskan bahwa tidak semua sektor padat karya mengalami tekanan yang sama. Misalnya, sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) mungkin lebih tertekan dibandingkan sektor makanan-minuman atau alas kaki. Pemetaan ini penting untuk memastikan bahwa insentif tidak diberikan secara menyamaratakan, melainkan tepat sasaran.

    Selain keringanan pajak, Yusuf juga menilai pemerintah bisa mempertimbangkan subsidi biaya energi industri, seperti listrik dan gas pada jam sibuk. Selain itu, insentif non fiskal seperti fasilitasi ekspor dapat menjadi opsi yang berdampak nyata. Yusuf menyarankan langkah-langkah seperti pengurangan tarif logistik, simplifikasi dokumen ekspor, hingga percepatan restitusi PPN dapat membantu pelaku usaha.

    Jumlah Pembaca: 13

    Berita Bisnis Indonesia Perdagangan sektor energi
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    kerangka konseptual - Info Malang Raya

    Kerangka di KM Barcelona VA Terungkap, Ini Penjelasan Polda Sulut

    31 Juli 2025
    AA1I6wZH - Info Malang Raya

    Aturan Kuota Pemain Asing di BRI Super League Berubah Lagi

    31 Juli 2025
    image 2023 05 09T215320.758 - Info Malang Raya

    Ketimpangan PTN dan PTS di Malang, LLDIKTI Dorong Kemandirian dan Inovasi

    31 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER
    FB IMG 1748085073108 - Info Malang Raya

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20252
    IMG 20241030 WA0003 - Info Malang Raya

    Asmara Terlarang Berujung Maut di Homestay: Istri Kepergok Suami Bersama Pria Lain

    30 Oktober 20240
    info malang raya - Info Malang Raya

    Skandal Korupsi Rel Kereta Api: Pejabat BPK Terlibat Suap Manipulasi Audit Proyek Jalur Kereta”

    16 November 20240
    info malang raya 1 - Info Malang Raya

    Hisap Kelamin Pacar Pria di Mobil Berujung Menabrak Orang

    18 November 202418
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.