Infomalangraya.com β
Kesepakatan perdagangan bebas Inggris dengan Australia dan Selandia Baru akan mulai berlaku pada 31 Mei.
Kesepakatan perdagangan bebas Inggris dengan Australia dan Selandia Baru akan mulai berlaku pada 31 Mei saat sekutu Persemakmuran mempererat hubungan menjelang penobatan Raja Charles III.
Perdana Menteri Inggris Rishi Suna, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese dan Perdana Menteri Selandia Baru Chris Hipkins membuat pengumuman tersebut saat ketiga pemimpin bersiap untuk mengadakan pembicaraan di London menjelang penobatan.
Raja Charles adalah kepala negara resmi Australia dan Selandia Baru, meskipun para pemimpin negara Belahan Bumi Selatan saat ini secara pribadi mendukung pemutusan hubungan dengan monarki.
βMulai berlakunya kesepakatan perdagangan baru kami menandai babak baru dalam persahabatan besar antara kedua negara kami,β kata Sunak dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
βKesepakatan ini akan membuka peluang baru bagi bisnis dan investor di seluruh Selandia Baru dan Inggris, mendorong pertumbuhan, meningkatkan lapangan kerja, dan yang terpenting membangun masa depan yang lebih sejahtera untuk generasi berikutnya.β
Hipkins mengatakan perjanjian perdagangan βstandar emasβ mencerminkan hubungan erat antara Inggris dan negaranya.
βIni adalah FTA standar emas, yang mencerminkan hubungan erat antara kedua negara kita. Hasil akses pasar adalah salah satu yang terbaik yang diperoleh Selandia Baru dalam kesepakatan perdagangan apa pun,β kata Hipkins.
Di bawah kesepakatan, lebih dari 99 persen ekspor Australia dan Selandia Baru ke Inggris akan dibebaskan dari bea masuk.
Pejabat Selandia Baru memperkirakan perjanjian itu akan meningkatkan ukuran ekonomi negara hingga 1 miliar dolar Selandia Baru ($629 juta), terutama dengan meningkatkan penjualan produk pertanian seperti anggur, daging sapi, dan mentega.
Pejabat Inggris memperkirakan kesepakatannya akan meningkatkan ukuran produk domestik bruto (PDB) negara itu sebesar 800 juta pound ($ 1 miliar).
Kesepakatan itu juga memperluas skema liburan kerja masing-masing negara, sehingga memudahkan pencari kerja muda untuk mengambil pekerjaan.
Inggris sangat ingin menemukan pasar baru untuk ekspornya sejak keluar dari Uni Eropa, area pasar tunggal terbesar di dunia, pada tahun 2020, menyusul referendum yang diperjuangkan dengan ketat.