InfoMalangRaya.com — Mantan Diplomat Mesir untuk ‘Israel’ Rif`at Al-Anshari menyampaikan kepada Al Jazeera hari Selasa, (28/11/2023), bahwa Operasi Badai Al-Aqsha (Taufan Al-Aqsha) pada 7 Oktober yang dilakukan Hamas bukanlah menyerang wilayah pemukiman haram dan membawa tawanan. Tapi ia memiliki 3 misi utama, dan itu telah berhasil dicapai.
Misi pertama adalah menyerang penyeberangan Erez, karena di lokasi itu terdapat markas intelijen Shin Bet atau Syabak. Di tempat itu tersimpan data para mata-mata penjajah “Israel” di Gaza, dan Palestina secara umum.
Menurutnya, misi ini telah berhasil dijalankan, di mana pejuang Al-Qassam berhasil menawan seorang perwira militer dan satu orang dari Shin Bet. Yang berhasil diambil juga perangkat kamputer dan laptop serta dokumen-dokumen.
Keberhasilan pejuang Al-Qassam lain yang tidak banyak diketahui publik adalah pembunuhan terhadap tiga orang mata-mata Palestina yang bekerja untuk penjajah yang baru saja terjadi, dilakukan berdasarkan dokumen yang diperoleh dari operasi itu.
Misi kedua, katanya, yakni penyerangan terhadap Markas Kesatuan 8200, yang berada di Selatan Gaza, di mana kesatuan ini bertugas untuk melakukan aktivitas memata-matai Mesir, Yordan, Laut Merah dan Iran. Dan mereka memiliki dokumen mengenai program nuklir Iran, serta para mata-mata dari Iran yang bekerja untuk ‘Israel’, juga mata-mata ‘Israel’ yang ada di dalam.
Dalam misi ini, Al-Qassam berhasil menawan 2 perwira dan 2 prajurit ‘Israel’, serta dokumen-dokumen intelijen. Dan dokumen-dokumen ini sudah dikirim ke luar Palestina, di mana ada pertemuan antara pihak Palestina dan Iran di Lebanon.
Misi ketiga Al-Qassam selanjutnya adalah Markas Divisi Gaza yang berada di bawah Komando Regional Selatan, di mana di tempat itu informasi intelijen mengenai Jalur Gaza serta Langkah-langkah darurat terhadap Jalur Gaza berada. Dan Al Qassam berhasil melakukannya.
“Tiga misi ini selesai pada jam 11:30, di mana misi dilakukan mulai pukul 6 pagi, pada 7 Oktober itu,” tambah dia.
Menurut Rif’at, semua misi Al-Qassam itu sebenarnya telah diselesaikan, sedangkan pihak militer dan intelijen penjajah dalam kondisi lengah, maka Hamas dan berbagai kelompok lainnya termasuk Jihad Islam melakukan apa yang sudah dilakukan.
Bagaimana dengan serangan dan targer menawan 260 tawanan ‘Israel” sebagaimana yang banyak dimuat media. Menurutnya hal itu hanya bonus saja sebab misi utama sebenarnya adalah tiga hal yang telah ia sebutkan.*
Baca juga: Laporan: Sebagian Pasukan ‘Israel’ Menolak Kembali ke Medan Tempur Gaza